Berita Lumajang Hari Ini
Kisah The Real Sultan Lumajang, Mantan Bandit Jalanan Kini Jadi Juragan Kentang yang Dermawan
Mbah Kerto dijuluki the real sultan dari Lumajang. Dulunya ia adalah seorang begal, setelah tobat ia menjadi seorang petani kentang yang dermawan
Penulis: Tony Hermawan | Editor: rahadian bagus priambodo
Belasan tahun hidup di dunia kriminal, namanya rusak di kalangan masyarakat Tengger. Ini membuatnya semakin jatuh.
Saking melaratnya, dia pernah tidur di depan rumah warga saat malam hari. Padahal suhu di desa yang menjadi pintu masuk pendaki ke Gunung Semeru ini sangat dingin pada malam hari.
Kemudian, Mbah Kerto kembali ke rumah. Dia akhirnya bisa meyakinkan kepada orantuanya di Ranupane dia bisa menemukan nasib baik.
Dia meminta modal ke orang tuanya untuk membeli ladang di Ranupane. Perubahan itu dia buktikan di tahun 1983.
Dari hasil panen kentang di bisa mendapat uang koin 100 perak hingga seberat 70 kilogram.
Hasil panen kentang itu, kembali ia gunakan untuk menambah modal hingga akhirnya ia bisa menjadi petani sukses dan mempunyai 30 hektar ladang kentang.
Kini Mbah Kerto menjadi sosok panutan warga desa setempat. Banyak orang-orang muda Ranupane mencontoh cara Mbah Kerto bertani.
Rajin bangun pagi untuk memulai aktivitas bertani. Sebagian uang hasil panen disedehkahkan, lalu sisanya ditabung agar bisa membeli mempunyai lahan yang lebih banyak.