Ajudan Jenderal Polisi Ditembak Mati

Tangisan Brigadir Yosua Saat VC Sebelum Tewas, Brigadir D dan Istilah Squad Lama Jadi Misteri Baru

Tangisan Brigadir Yosua sebelum tewas saat ia melakukan video call dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak sebelum peristiwa baku tembak ungkap sosok D

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Facebook
Tangisan Brigadir Yosua sebelum tewas saat ia melakukan video call dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak sebelum terjadinya peristiwa baku tembak ditunjukkan Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak. Terungkap ada sosok Brigadir D sebagai Squad Lama yang mengancam mati 

SURYAMALANG.COM - Tangisan Brigadir Yosua atau Brigadir J atau Brigpol Nopryansah Yosua sebelum tewas tertembak di rumah dinas atasannya, Irjen Pol Ferdy Sambo, munculnya sosok baru Brigadir D dan istilah 'Squad Lama' jadi misteri baru kasus baku tembak polisi itu.

Tangisan Brigadir Yosua sebelum tewas saat ia melakukan video call dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak sebelum terjadinya peristiwa baku tembak ditunjukkan Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak.

Saat menunjukkan tangkapan layar video tangisan brigadir J itu, Kamaruddin juga mengungkap adanya sosok Brigadir D sebagai sosok yang memberi ancaman pembunuhan pada Brigadir Yosua.

Baca juga: Kronologi Autopsi Ulang Jenazah Brigadir Yosua Diwarnai Sang Ibu Histeris dan Hasil Autopsi Tetutup

Brigadir Yosua juga sempat menyebut adanya istilah 'Squad Lama untuk menggambarkan pihak lain yang mengancam jiwanya

Rekaman Brigadir Yosua yang menangis saat melakukan video call itu tersimpan dan bisa jadi bukti baru dalam pengungkapan kasusnya.

Tangkapan layar video tangisan Brigadir Yosua diungkap Kamaruddin di laman facebooknya .

Kamaruddin Simanjuntak memaparkan rekaman video tangisan Brigadir J itu diambil saat pamitan dengan kekasihnya Vera Simanjuntak, karena tahu akan dihabisi oleh apa yang disebut squad lama.

Semua itu kata Kamaruddin, terekam dalam video rekaman saat Brigadir J melakukan video call (VC) dengan kekasihnya Vera Simanjuntak.

Bahkan saat video call itu, katanya, Brigadir Joshua memohon maaf dan meminta kekasihnya mencari pria lain sebagai pengganti dirinya nanti.

 
Dalam tangkapan layar itu, tampak wajah Brigadir J ketakutan dan menangis.

Sementara wajah Vera kelihatan mencoba menenangkan kekasihnya dengan ekspresi sedih.

Dalam unggahan foto tangkapan layar yang dipostingnya Kmarrudin menuliskan caption :

"Dukung "Hasil Autopsi dan Visum Et Repertum Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat" segera diumumkan sekarang juga secara terbuka, obyektif dan transfaran, sesuai amanat Presiden RI, demi kepastian hukum, keadilan dan kemamfaatannya." 

"Dukung Jenazah Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat untuk dimakamkan sekarang secara kedinasan. Mari tolak, alasan "kurang persyaratan administrasi."

"Noted: Keterangan Poto Alm. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Alm : Pamitan & Memohon Maaf serta Meminta Mencari "pria lain" Sebagai Pengganti Dirinya, Sekaligus Menjelaskan Bahwa Dia Akan Pergi Untuk Selamanya, Karena "AKan Dibunuh Oleh Para Squad Lama Yang Pada Kurang Ajar.. !"

"Demikian. Shalom_horas. Adv. Kamaruddin Simanjuntak, S.H. Ketua Tiem Advokat Pembela Hukum dan Keadilan Keluarga Alm. Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat," papar Kamaruddin.

Brigpol Nopryansah Yosua atau Brigadir Yosua atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak sesama polisi di rumah dinas atasannya Kadiv Propam di Jakarta. Peristiwa kematiannya jadi sorotan karena dinilai banyak kejanggalan
Brigpol Nopryansah Yosua atau Brigadir Yosua atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak sesama polisi di rumah dinas atasannya Kadiv Propam di Jakarta. Peristiwa kematiannya jadi sorotan karena dinilai banyak kejanggalan (KOLASE - SURYAMALANG.COM/TribunJambi/Istimewa)

Terkait istilah Squad Lama dan sosok brigadir D, Kamaruddin Simanjuntak menuturkan squad lama yang dimaksud di postingan di Facebooknya, yang membuat Brigadir J ketakutan karena diancam akan dibunuh adalah seseorang berinisial D dan berpangkat Brigadir.

"Squad lama itu inisial D, berpangkat Brigadir," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com melalui pesan tertulis, Kamis (28/7/2022).

Ia menduga Brigadir D inilah yang membuat Brigadir J ketakutan sampai menangis saat melakukan video call dengan pacarnya Vera Simanjuntak.

Dimana kata Kamaruddin, Brigadir D kerap mengancam akan membunuh Brigadir J.

Diduga Brigadir D adalah salah satu ajudan lainnya dari Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Pengakuan Bharada E Penembak Brigadir Yosua, Tenang Bercerita dan Gambarkan Kronologi Saat Menembak

 

Bukti Ancaman Pembunuhan

Kamaruddin Simanjuntak mengatakan pihaknya memiliki jejak digital rekaman elektronik pengancaman terhadap Brigadir J, sebelum ia meninggal ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 lalu.

"Bukti rekam elektronik ancaman pembunuhan, mulai dari bulan Juni 2022 hingga 7 Juli 2022 ke Brigadir J, berupa rekaman suara, video, dan chattingan," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Selasa (26/7/2022).

Menurut Kamaruddin semua bukti itu sudah diserahkan ke penyidik Bareskrim.

“Ada saksi yang sangat spektakuler. Nah saksi ini menyimpan rekaman elektronik di dalam rekaman elektronik ini ada ancaman pembunuhan dari bulan Juni 2022. Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga akhir tanggal 7 Juli 2022,” ungkap Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, Brigadir J bahkan sempat menyampaikan salam perpisahan kepada orang yang merupakan tempat ia bercerita tersebut.

Orang yang dimaksud adalah Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J.

“Saking takutnya almarhum ini sampai dia menangis curhat, dia akan dibunuh dan dia sudah mengucapkan kata-kata perpisahan bahwa dia sudah yakin dia dibunuh," ujarnya.

Kamaruddin kemudian mengungkap contoh kalimat ancaman yang diterima oleh Brigadir J.

“Ancamannya adalah kata-katanya begini 'kalau dia berani naik ke atas habisi dia, bunuh dia' begitu. Dia itu maksudnya Brigadir Yosua Hutabarat,” katanya.

"Kalau kami kaitkan dengan terjadinya kemarin pembunuhan itu kan kata Karopenmas di depan tangga. Berarti kalau analisanya kan dia mau naik tangga makanya dibunuh. Itu kan analisa, tapi saya enggak mau dulu mengatakan itu, yang saya paparkan itu fakta-faktanya dulu. Kalau fakta kan tidak pernah berubah," ujarnya.

Baca juga: 6 Kejanggalan Tewasnya Brigadir Yosua atau Brigadir J dan Jawaban yang Diberikan Kepolisian

Seperti diketahui, proses ekshumasi atau penggalian makam untuk autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat telah selesai dilakukan pada Rabu (27/7/2022).

Autopsi ulang dilakukan untuk memastikan penyebab tewasnya Brigadir J, karena temuan keluarga banyak luka sajam dan memar di tubuh Brigadir J selain luka tembak.

Proses autopsi ulang ditangani oleh tujuh hingga 10 dokter forensik dan bertempat di RSUD Sungai Bahar, Muaro, Jambi.

Mengenai hasilnya masih menunggu pemeriksaan beberapa bagian jaringan tubuh yang dibawa ke Jakarta untuk diperiksa secara komperehensif

 

*Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved