Berita Surabaya Hari Ini

Satu Keluarga Alumni Doktoral Ilmu Hukum Unair Raih Rekor MURI

satu keluarga alumni ilmu hukum Universitas Airlangga meraih piagam rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI. 

Penulis: sulvi sofiana | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/sulvi
Keluarga Dr Tandyo Hasan SH MH MKn dan Dr Inge Soesanto SH MKn saat berswafoto bersama dekan FH Unair 

SURYAMALANG.COM|SURABAYA - Momen Wisuda Universitas Airlangga pada Sabtu (13/8/2022) menjadi momen berharga bagi keluarga Dr Tandyo Hasan SH MH MKn dan Dr Inge Soesanto SH MKn.

Sebab, anak bungsu mereka,Dr Mitchell Hans SH MKn LLM CCD berhasil menuntaskan pendidikan doktoral di Fakultas Hukum Unair sama halnya dengan mereka dan anak sulung mereka,Dr Michael Hans SH SE MKn LLM CLA CCD.

Hal ini membuat satu keluarga alumni ilmu hukum Universitas Airlangga meraih piagam rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI

Keluarga tersebut berhasil dinobatkan sebagai “Keluarga Pertama Peraih Gelar Doktor Ilmu Hukum dari Perguruan Tinggi yang Sama”.

Rekor tersebut juga membawa Fakultas Hukum dan Unair sebagai fakultas dan universitas pertama yang meluluskan satu keluarga dari program studi doktor ilmu hukum. 

Hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi keluarga Tandyo Hasan.

“Sebetulnya ini adalah sesuatu yang tidak istimewa, tapi ini bentuk kebanggan yang bisa kita berikan atau kita persembahkan untuk universitas dan fakultas, yang mana prestasi yang kita capai satu keluarga punya gelar doktor,” ucap Tandyo Hasan dalam konferensi pers di Aula Amerta Kantor Manajemen Unair pada Jumat (12/8/2022).

Tandyo mengaku tidak pernah memaksakan anaknya untuk ikut mengambil prodi Ilmu Hukum layaknya kedua orang tuanya. Bahkan mereka justru mewanti-wanti agar tidak mengambil prodi yang sama.

"Ibunya malah ngancam, kalau pilih ilmu hukum dan hasilnya tidak bagus kami tidak terima. Diancam lagi jangan sampai istrinya di Ilmu hukum juga," candanya.

Namun, larangan Tandyo dan istru justru menjadi penyemangat dua putranya hingga mereka sangat berusaha untuk menjadi yang terbaik.

"Kalau saya dulu ambil S1 Ilmu Hukum karena biar cepat selesai, cari duit, dan waktu itu banyak pemimpin dari fakultas hukum. Tetapi saya tidak pernah memaksakan kedua anak saya," tegasnya.

Iapun membebaskan anaknya menekuni profesi yang mereka pilih. Bahkan dirinya mendukung jika memang anak-anaknya masih terus akan mencari ilmu untuk mengembangkan diri.

Sementara itu, putra tertua keluarga ini, Michael mengungkapkan saat kuliah S1 merasa belum menemukan minat. Sehingga ia menempuh dua prodi dan mendapat dua gelar S1.

"Separo kesasar, S1 saya juga sempat ambil ekonomi karena masih bingung juga sama hukum dan lulus juga. Karena pekerjaan saya di bidang hukum makanya saya ingin meningkatkan profesi dengan pendidikan lanjutan," ungkapnya.

Ia mengaku juga tidak memiliki tujuan awal harus menyelesaikan doktoral, tetapi hal ini berjalan alami. Mengingat dirinya juga bekerja sebagai pengajar diploma 3 di UPH, UK Petra dan Unair.

Halaman
12
Sumber: surya.co.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved