Berita Gresik Hari Ini
Kecelakaan Maut Truk Seruduk Pengendaradi Honda Vario di Pantura Gresik, Sejoli Mahasiswi UTM Tewas
Kecelakaan maut antara truk dan pengendara motor Honda Vario di Jalan Raya Pantura Bungah, Gresik merenggut nyawa duasejoli, pasangan mahasiswi UTM
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Kecelakaan maut antara truk dan pengendara motor Honda Vario di Jalan Raya Pantura Bungah, merenggut nyawa dua sejoli, pasangan mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan kekasihnya, Sabtu (20/8/2022).
Korban tewas yakni Alifiyah (18), mahasiswi UTM dan kekasihnya, Adhitya (19).
Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian di dekat jembatan Sembayat Gresik.
Korban Adhitya mengendarai sepeda motor Honda Vario L 6538 PX membonceng Aliffiyah, teman wanita yang dikenalnya sejak duduk di bangku SMA.
Perjalanan keduanya hendak menuntut ilmu terhenti di dekat jembatan Sembayat. Karena padatnya kondisi arus lalu lintas.
Belum sampai jembatan, kecelakaan terjadi.
Mereka diseruduk dump truk hingga menabrak mobil truk lain di depannya.
Berdasarkan data dari Satlantas Polres Gresik, Dump truck B 9660 KYY yang dikemudikan Ahmad Kholek berjalan dari arah utara ke Selatan dengan kecepatan sedang.
Sesampainya di Jalan raya Desa Bungah Kecamatan Bungah, saat melintas pengemudi Dump truck tidak memperhatikan arah depan dengan jelas dan tidak bisa menjaga jarak aman.
"Membentur bagian belakang Sepeda motor honda Vario L 6538 PX yang dikendarai korban Adhitya dan Tasya Aliffiyah. Setelahnya sepeda motor terdorong ke depan dan membentur bagian belakang truck tangki T 9724 DC yang dikemudikan Sartawai yang saat itu posisi berhenti di depannya sehingga terjadi benturan dan terjadilah kecelakaan," tutur Kanit Laka Polres Gresik Ipda Wiji Mulyono.
Kedua korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan sopir truk langsung diamankan.
Salah satu teman almarhum Adhitya, Istiqomatul Abidah mengatakan, kedua korban merupakan pasangan sejoli.
"Informasinya mau ngantar Aliffiyah ke Universitas Trunojoyo Madura," kata Istiqomah.
Almarhum Adhitya kerap dipanggil Adi. Dikenal baik di lingkungan sekolah maupun rumah.
Dia juga suka bermain bola dan aktif di organisasi desa. Mulai menjadi panitia hingga anggota Kartar.