Berita Malang Hari Ini
Tim PKM PI Polinema Terapkan Teknologi Informasi Cuaca Berbasis IoT di Kabupaten Malang
Tim PKM PI (Penerapan Iptek) Politeknik Negeri Malang (Polinema) menerapkan teknologi informasi cuaca berbasis IoT di Poktan Mapan Desa Purworejo
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG- Tim PKM PI (Penerapan Iptek) Politeknik Negeri Malang (Polinema) menerapkan teknologi informasi cuaca berbasis IoT di Poktan Mapan Desa Purworejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Dengan adanya alat ini maka informasi cuaca bisa dipantau dengan memakai parameter cuaca seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, intensitas radiasi serta curah hujan.
Tim yang dibimbing oleh Mila Fauziyah ST MT ini terdiri dari Mutiara Permatasari Sinaga, Pita Sinondang Hutabarat dan Euodia Sihombing dari Jurusan Teknik Elektro. Serta Sangga Asmara Panjaitan dan Havenia Ventina Banjarnahor dari Jurusan Teknologi Informasi.
Ketua tim, Mutiara Permatasari Sinaga, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2022 dilaksanakan secara luring.
"PKM – PI ini berjudul “Penerapan Informasi Cuaca Berbasis Internet of Things (IoT) pada Usahatani Hortikultura di Kelompok Tani Mapan Desa Purworejo. Kegiatan yang kami lakukan meliputi sosialisasi pada kelompok tani, perancangan alat, penyuluhan kepada mitra mengenai operasional alat, dan serah terima alat," jelas Mutiara Sinaga, Jumat (2/9/2022).
Berdasarkan survei oleh personil tim PKM, Poktan Mapan merupakan kelompok tani satu satunya di Desa Purworejo yang berjeniskan hortikultura. Dimana fokus pada tanaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Yohanes, Ketua Kelompok Tani Mapan Pur KW, mengatakan bahwa terdapat beberapa permasalahan terkait tanaman hortikultura terkhusus pada tanaman cabai yang kerap terkena jamur/hama.
Hal ini diakibatkan oleh keadaan cuaca yang berubah-ubah sehingga dapat mengakibatkan petani mengalami kerusakan hasil panen.
"Manfaat alat ini bagi kelompok tani yaitu dapat membantu kelompok petani untuk pemantauan cuaca secara jarak jauh tanpa harus berada di lokasi tanaman hortikultura sehingga diharapkan meningkatkan hasil pertanian dengan maksimal," terang Yohanes.
Sedang dosen pendamping tim Mila Fauziyah berharap program kreativitas mahasiswa ini dapat menjadi wadah mahasiswa untuk belajar menyelesaikan permasalahan di mitra, sehingga ilmu yang sudah dipelajari dapat diterapkan. Hal ini juga mendukung program kemendikbudristek terkait MBKM.
Di mana mahasiswa memiliki kesempatan belajar di luar kampus. Selain itu, mahasiswa dalam taraf pembelajaran menerapkan case metode dan menyelesaikan permasalahan di mitra. Selain itu mahasiswa juga bisa belajar untuk saling berkolaborasi dengan bidang bidang lain yang terkait dalam menyelesaikan masalah.
Dan hal ini sejalan dengan pembentukan membentuk karakter/budaya kerjasama dan membentuk networking yang sehat dan saling mendukung dalam ranah positif.
Sedang dengan mitra yang terjalin kerjasama, harapannya mahasiswa tidak menjadi beban tetapi justru mampu mendukung penyelesaian masalah di mitra.