Berita Blitar Hari Ini
Diduga Putus Cinta, Lajang di Blitar Ditemukan Tewas dengan Tubuh Terpisah di Rel KA
Diduga putus cinta seoran lajang asal Desa Soso, Kecamatan Gandusari, ditemukan tewas mengenaskan
Penulis: Imam Taufiq | Editor: rahadian bagus priambodo
Karena baru ditemukan tubuhnya, sehingga petugas bersama warga mencari potongan tubuhnya yang lain, seperti kedua tangannya. Namun, dicari di sekitar TKP, itu tak ditemukan.
Akhirnya, Sabtu (10/9/2022) sore itu, jasad korban yang belum diketahui identitasnya itu dibawa ke kamar mayat RSUD Ngudi Waluya. Bersamaan itu, petugas terus mencarinya dan baru ditemukan sehari kemudian, Minggu (11/9/2022) siang.
Dari penemuan tangan itu, akhirnya petugas menemukan identitas korban setelah dilakukan sidik jarinya, Senin (12/9/2022).
Selanjutnya, orangtua korban didatangkan, untuk mengecek jasad korban. Oleh orangtuanya, korban dikenali dari gigi kanannya yang gingsul dan tahi lalat yang ada di bawah bibirnya.
"Dari ciri korban yang dikenali orangtuanya itu kian menguatkan identitas korban yang sebenarnya," ungkapnya.
Meski identitas korban sudah diketahui namun belum berhenti sampai di situ. Sebab, petugas harus menguak motif dibalik kejadiannya itu. Termasuk, di mana sepeda motor korban.
Sebab, saat keluar dari rumahnya terakhir, Jumat malam itu, ia diketahui mengendarai sepeda motornya, yang biasa dipakai ke mana-mana, yakni Honda CBR.
Akhirnya, petugas menelusurinya, dengan menanyakan ke teman-temannya, termasuk orang yang biasa mangkal di sekitar TKP. Rupanya, dengan mudah petugas menemukan sepeda motor korban.
"Itu ditemukan di SPBE karena memang dititipkan korban ke satpam SPBE, yang tak lain temannya korban," paparnya.
Namun, si satpam yang bernama Guntur (40) itu tak mengetahui apa-apa terkait kematian korban.
Bahkan, mungkin saat ada penemuan mayat korban, yang ditemukan di belakang lokasi kerjanya, juga tak menyangka kalau itu mayat temannya.
Ia baru sadar setelah ada petugas yang menemuinya, Senin (12/9/2022), untuk menanyakan sepeda motor korban. Dari keterangan si satpam itu, akhirnya kian lengkap kronologisnya.
Menurutnya, Jumat malam atau sekitar pukul 22.00 WIB, ia didatangi korban, dengan mengendarai sepeda motornya itu. Tak berselang lama, korban menitipkan sepeda motornya termasuk kuncinya juga.
"Katanya, dia (korban) mengaku akan nongkrong di dekat SPBE itu, sehingga si satpam itu tak punya kecurigaan apa-apa," ujarnya.
Memang, di sepanjang jalan depan SPBE itu banyak tempat buat nongkrong karena berdekatan dengan tempat usaha lainnya, seperti SPBU, pertokoan seperti supermarket (Alfa) dan warung kopi.
