TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

5 Prajurit TNI Diperiksa Terkait Tendangan Kungfu di Tragedi Kanjuruhan, Pangdam V Minta Maaf

Sebanyak 5 orang prajurit TNI dinyatakan telah diperiksa terkait dugaan pelanggaran termasuk viralnya tendangan kungfu dalam tragedi Kanjuruhan

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dyan Rekohadi
Tangkapan layar video
Foto tangkapan layar dalam video viral tendangan kungfu aparat yang diduga terjadi dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan laga Arema FC Vs Persebaya , Sabtu (1/10/2022) 

Namun, Andika menegaskan pihaknya akan terus bekerja menggali soal ini.

"Kami enggak menyerah. Kami terus minta info dari siapa pun juga. Siapa pun yang punya video," tegasnya.

Selain itu, Andika menambahkan pihaknya juga sedang memeriksa pimpinan dalam kasus ini.

"Prosedur apakah yang mereka lakukan? Apakah mereka sudah mengingatkan? Dan ini sampai dengan tingkat Komandan Batalion-nya yang ada juga di situ," jelas Andika.

"Ini juga sebagai bentuk evaluasi. Karena (kekerasan) enggak boleh terjadi. Berarti kan briefing, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak, walau pun kita hanya BKO (Bawah Kendali Operasi), itu berarti tidak berjalan," tambahnya.

Suasana keributan di dalam stadion di malam tragedi Kanjuruhan . Tampak porter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion dan coba dihalau petugas gabungan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022)
Suasana keributan di dalam stadion di malam tragedi Kanjuruhan . Tampak porter Arema FC, Aremania turun kedalam stadion dan coba dihalau petugas gabungan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Panglim TNI Tegaskan Hukum Pidana

Seperti diketahui, aksi oknum TNI yang menyerang Aremania dalam rentetan tragedi Kanjuruhan pasaca Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya terekam video dan menjadi viral.

Video yang menjadi viral itu menampilkan seorang prajurit TNI melancarkan tendangan ala kung fu kepada salah satu Aremania yang masuk dalam area lapangan pertandingan.

Selain itu, aksi sejumlah oknum prajurit yang memukuli Aremania di tengah lapangan dengan tongkat pemukul juga jadi sorotan selain peristiwa penembakan gas air mata yang dilakukan pihak kepolisian yang diduga jadi penyebab kematian banyak korban.

Sebelumnya, Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa memberi pernyataan tegas terkait dugaan adanya pelanggaran tindakan anggotanya dalam tragedi Kanjuruhan di laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya.

Andika mengungkapkan apa yang telah dilihatnya dalam video-video yang viral menunjukkan perbuatan anggotanya tidak dalam rangka mempertahankan diri.

Ia berpandangan apa yang dilihatnya dalam video yang viral sudah merupakan tindak pidana.

"Yang terlihat viral kemarin itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau misalnya, bukan. Itu termasuk, bagi saya masuk ke tindak pidana. Karena orang lagi, mungkin juga tidak berhadapan dengan prajurit itu, tapi diserang," kata Andika.

Baca juga: Andie Peci Soroti Kinerja PSSI di Tragedi Arema Vs Persebaya, Pentolan Bonek: Tuntaskan Baru Mundur

Terkait anggotanya yang terlibat, ia menegaskan akan dilakukan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kita lihat pasalnya kan tiap pasal ada ancaman hukumannya, kita tidak keluar dari sana," kata Andika.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved