TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Kisah Memilukan Tragedi Arema: PNS Gendong Korban Hingga Tewas, Istri Kehilangan Suami dan Anak
Banyak kisah memilukan tragedi Arema yang sangat menyayat hati akan kengerian tragedi pada malam itu. Simak rangkumannya berikut ini.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Tragedi Arema yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyisakan banyak kenangan pilu terutama kepada penonton yang berada di lokasi kejadian.
Banyak kisah memilukan tragedi Arema yang sangat menyayat hati akan kengerian tragedi pada malam itu.
Ada kisah seorang PNS yang gendong korban tragedi Arema dari saat sekarat hingga akhirnya tewas tak bernyawa.
Ada juga seorang ibu dan istri yang harus kehilangan suami dan anaknya yang masih balita akibat tragedi maut tersebut.
Simka kisah selengkapnya yang sudah tim SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan wartawan di lapangan:
1. Cerita ASN Gendong Korban Sejak Sekarat Hingga Tak Bernafas saat Tragedi di Stadion Kanjuruhan

Dadang Indarto, seorang ASN Pemkot Batu ini menjadi satu di antara ribuan suporter yang menonton 'Derbi Jatim' Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang berakhir rusuh, hingga menewaskan ratusan orang.
Menceritakan kembali malam kelabu pada Sabtu (1/10/2022) itu, membuat nafasnya tersengal-sengal.
Bagaimana tidak, ia terpaksa harus tetap mengatur intonasi dan nada bicaranya di hadapan audiens, setenang mungkin, dalam acara yang digelar KontraS, di kawasan Lapangan Rampal, Blimbing, Kota Malang, Senin (3/10/2022).
Padahal, benak hatinya berkecamuk usai melihat kengerian sorak sorai pertandingan sepak bola malam itu, ternyata berubah menjadi laiknya adegan film horor.
Kedua bola matanya, memerah, sepertinya ia berupaya membendung air matanya yang akan tumpah, sekuat tenaga.
Saat itu, ia memulai cerita, bahwa dirinya menonton pertandingan tersebut bersama seseorang temannya, Aremania asal Lampung.
Sebelum peluit panjang tanda laga tersebut buyar, ia bersama temannya itu, memutuskan segera keluar dari tribun 13 melalui tangga.
Tapi ia mengurungkan niatnya. Karena, di tangga menurun tersebut, ternyata puluhan orang sudah tampak berjejal mengantri, keluar dari stadion.
"Pada menit 90 tambahan 3 menit, saya mencoba keluar dari pintu gate 13, di tangga itu, sudah penuh. Sehingga saya memutuskan balik, saya bersama dengan teman saya Aremania Lampung, jauh jauh dari Lampung, dia ke sini hanya untuk menonton Arema. Tapi apa yang terjadi yang ditonton adalah film horor," ujar Dadang sapaannya.