TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Fakta Meninggalnya Polisi di Tragedi Kanjuruhan Terungkap, Aremania Tulungagung Ini Saksinya
Bimo (23), Aremania asal Tulunggagung menjadi salah satu saksi yang temukan dan mengevakuasi tubuh anggota polisi, Bripka Andik Purwanto di Kanjuruhan
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
Mereka saling tindih satu sama lain karena akan keluar, namun pintu masih tertutup.
Saat itulah Bimo melihat sesosok tubuh polisi di antara tubuh-tubuh yang bertumpuk itu.
"Almarhum kan pakai rompi polisi, jadi dia paling mencolok dibanding yang lain," ujar Bimo.
Tubuh laki-laki dengan seragam dan rompi polisi itu tertelungkup di atas tubuh lainnya.
Bimo bersama sejumlah suporter lain mengangkat tubuh polisi itu ke pintu masuk utama atau VIP.
Belakangan diketahui sosok polisi itu adalah Bripka Andik Purwanto, anggota Polres Tulungagung yang BKO ke Polres Malang.
"Saya tidak tahu kalau dia juga orang Tulungagung. Pokoknya saya angkat bersama sekitar 6 orang menuju pintu utama stadion," paparnya.
Baca juga: FAKTA Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Terbuka di Menit 85 dan Masih Dijaga Aparat, Kenapa Terkunci Lagi?
Saat ditemukan tubuh Bripka Andik sudah lemas dan tidak merespon.
Belakangan diketahui ada dua polisi yang menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Salah satunya Bripka Andik yang dievakuasi oleh Bimo dan korban satu lagi, Briptu Fajar Yoyok Pujianto, anggota Polsek Dongko, Polres Trenggalek.
Selepas membawa tubuh Bripka Andik, Bimo tidak balik lagi ke arah tribun.
Dia langsung keluar lewat pintu utama stadion.
Ia juga berhasil menemukan temannya, Bagus (24) yang terpisah saat gas air mata mulai menyerang.
"Kami berangkat bertujuh dari Tulungagung. Semua terpisah cari selamat sendiri-sendiri," pungkasnya.
Sementara Bagus mengaku melihat tumpukan manusia di Gate 12 hingga 14.