TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
5 Keterangan Panpel Arema Soal Tragedi Kanjuruhan: Jawab Jumlah Tiket, CCTV dan Pintu yang Terkunci
Abdul Haris memberikan beberapa keterangan terkait jumlah tiket, kamera CCTV di Stadion Kanjuruhan hingga soal pintu yang terkunci.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Ia meyakini pintu-pintu keluar Stadion Kanjuruhan terbuka jelang laga berakhir.
Saat insiden terjadi, kata Abdul Haris, dirinya berada di lapangan.
Namun ia menyebut sudah mendapat laporan bahwa pintu stadion semua telah dibuka 10 menit sebelum laga.
"Kami selaku ketua Panpel berada di tengah, laporan saya itu semua dibuka," tuturnya.
3. Minta Buka CCTV
Atas kejanggalan tersebut, Abdul Haris mengatakan, rekaman video CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan seharusnya dapat menjadi jawaban.
"Jadi sesuai SOP, pintu itu semua harus terbuka."
"Kalau memang ada, mohon maaf, oknum yang menutup, kan itu ada CCTV, di situ CCTV ada semua, mulai pertandingan, kick-off sampai pertandingan selesai ada, silahkan dibuka CCTV," katanya.
"Karena ada portir yang menjaga setiap pintu di situ, di situ juga ada pam (pengamanan) dari kepolisian di tiap pintu," lanjutnya.
4. Penjualan Tiket Disebut Melebihi Kuota
Ia juga menjawab soal penjualan tiket yang disebut melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan.
Menurut catatannya, kapasitas Stadion Kanjuruhan yakni 45.000 penonton.
Sementara yang terjual sebanyak 43.000 tiket.
"10 hari sebelum pertandingan di manajemen juga sepakat untuk tiket kita sesuaikan kapasitas, ada kurang lebih 43.000," kata Abdul Haris.
Pada 29 September 2022, pihaknya menerima surat dari Kapolres Malang yang meminta panpel mengurangi jumlah tiket menjadi 38.000 lembar.