TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Sosok Penjual Dawet di Tragedi Arema Vs Persebaya Muncul Minta Maaf, Sambil Menangis Akui Hal Ini
Terungkap sosok penjual dawet di tragedi Arema Vs Persebaya yang sukses bikin heboh.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
Sejak kesaksiannya viral, wanita yang mengaku penjual dawet dicari-cari karena kesaksiannya penuh kejanggalan.
Dalam kesaksiannya, wanita itu menyebut gas air mata bukanlah faktor utama tragedi dan menyalahkan suporter yang diklaimnya merusuh.
Seperti dilansir dari Kompas: Viral Video Sosok Penjual Dawet Minta Maaf ke Korban Kanjuruhan, Mengaku Bukan Suruhan Siapa-Siapa
Sebelumnya, kesaksian dari perempuan yaSng mengaku sebagai pedagang dawet Stadion Kanjuruhan itu sontak ramai diperbincangkan.
Sebagian pihak meragukan kesaksian tersebut, karena sepengetahuan mereka di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan selama ini tidak ada toko yang menjual dawet.
Beberapa orang bahkan melakukan penelusuran langsung dengan mengecek ke Stadion Kanjuruhan, seperti yang dilakukan oleh warganet pengguna TikTok ini.
Dalam video yang diunggah di TikTok Senin (3/10/2022) warganet itu memperlihatkan bahwa di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan tidak ada toko dawet, melainkan toko mebel.
"Ini Pintu 3. Bakul (penjual) dawetnya itu di mana? Pintu 3 itu adanya bakul (penjual) mebel. Ini saya ada di Pintu 3, tidak ada yang menjual es dawet, itu enggak ada," kata pengunggah.
Membalas @son3o.kalsel ? suara asli - mama kisya
Anda dapat menonton video selengkapnya pada LINK dibawah:
---> LINK
Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com (grup Suryamalang) menggunakan Google Street View juga menunjukkan bahwa tidak ada toko es dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Dari dokumentasi Street View Maret 2022 toko-toko yang berada di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan adalah toko mebel.

Achmad Ghozali, salah seorang Aremania yang dihubungi juga mengatakan bahwa tidak ada toko penjual dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
"Saya katakan itu (pedagang dawet) tidak ada. Kami sudah cross-check ke sana (Stadion Kanjuruhan) tidak ada," kata Ghozali.