TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Ini yang Membuat Kesediaan Autopsi Dicabut, Devi Atok Yulfitri 'Parno' Didatangi Polisi
Rasa takut menjadi alasan utama Devi yang akhirnya memilih mencabut kesediaan autopsi.Ia berharap Aremania mendukung agar banyak yang diautopsi
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
Ia perlu mendapat kepastian siapa saja pihak yang bisa ikut dalam proses autopsi?
Sebagai orangtua yang saat ini tengah 'parno' pada polisi, Devi perlu mendapat kepastian adanya unsur di luar polisi yang bisa ia percaya, yang bisa turut serta dalam proses autopsi jenazah putrinya.
Alasan yang kedua, Devi merasa dukungan dari sesama Aremania dan korban Tragedi Kanjuruhan mulai kendor.
Ia heran karena tidak ada keinginan dari para keluarga korban meninggal Tragedi Kanjuruhan yang lain untuk melakukan autopsi.
"Kenapa pihak keluarga dari korban meninggal Tragedi Kanjuruhan yang lainnya tidak ada yang ikut mengajukan autopsi ?" ungkap Devi.
Ia berharap para Aremania yang selama ini berteriak #Usut Tuntas juga menunjukkan dukungan dan upaya konkret supaya banyak korban meninggal Tragedi Kanjuruhan yang diautopsi.
Menurutnya Aremania perlu membantu dorong agar makin banyak keluarga korban yang bersedia izinkan autopsi dan mengawal para keluarga korban yang bersedia autopsi itu.
Karena autopsi jenazah korban Tragedi Kanjuruhan merupakan salah satu cara utama untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.
Penyebab kematian Aremania di dalam stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 bisa diketahui secara pasti hanya dengan melakukan autopsi.
Dampak gas air mata, apakah berdampak kematian atau tidak pada korban kala itu bisa diketahui melalui autopsi.
Panpel Arema FC, Abdul Haris sebagai tersangka kasus Tragedi Kanjuruhan sebelumnya juga menyerukan dilakukan autopsi korban untuk mengetahui kandungan gas air mata yang berbahaya.
"Kalau (teriak) usut tuntas, ya harus berkorban dan jangan hanya bicara. Yang saya sesalkan sampai sekarang ini, kok cuma saya yang bikin pengajuan autopsi, yang lainnya kemana kok tidak ikut bikin pengajuan autopsi ?," ungkap Devi.

KontraS sebut Ada Intimidasi
Batalnya agenda autopsi jenazah Aremania korban Tragedi Kanjuruhan langsung dikaitkan dengan adanya tindak intimidasi.