TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Ini yang Membuat Kesediaan Autopsi Dicabut, Devi Atok Yulfitri 'Parno' Didatangi Polisi

Rasa takut menjadi alasan utama Devi yang akhirnya memilih mencabut kesediaan autopsi.Ia berharap Aremania mendukung agar banyak yang diautopsi

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Devi Atok Yulfitri menunjukkan foto kedua putrinya yang telah meninggal dunia, jadi korban Tragedi Kanjuruhan di kediamannya, Rabu (19/10/2022). 

Ada yang dari Polres Malang, ada yang dari Polda Jatim hingga dari Mabes Polri.

Ia mengakui kedatangan aparat kepolisian ini bukan dalam rangka pengancaman. Namun, mereka menanyakan soal maksud keinginan melakukan autopsi .

Dengan kondisi mental yang masih 'parno' pada polisi pasca Tragedi Kanjuruhan, Devi makin ketakutan.

"Tiga kali (didatangi polisi). Mereka datang rombongan. Enggak ada perkataan pengancaman, tapi kan didatangi saja takut," jujurnya.

Akhirnya, pada tanggal 17 Oktober 2022, ia pun memutuskan mencabut kesediannnya untuk autopsi terhadap kedua jenazah putrinya.

Dimana keputusan mundur dari autopsi tersebut, disampaikan melalui surat yang ia tulis ketika pihak kepolisian datang ke rumahnya.

Baca juga: KRONOLOGI Autopsi Jenazah Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan Gagal, Kapolda Jatim Bantah Intimidasi

Seperti diketahui, Devi telah kehilangan kedua anak perempuannya yakni Natasya Ramadani (16) dan Naila Angraini (14) beserta mantan istrinya yakni Debi Asta (35) dalam tragedi Kanjuruhan.

Mereka bertiga meninggal di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Devi Atok Yulfitri mengungkapkan ia sebenarnya berharap jenazah dua putrinya bisa diautopsi karena merasa kematiannya tak wajar.

Ia ingin mengetahui secara pasti apa yang membuat anaknya meninggal dunia.

Terlebih dia melihat sendiri kondisi jenazah kedua putrinya yang disebutnya secara fisik wajahnya membiru, bahkan salah satu jenazah putrinya kala itu terus mengeluarkan darah dari bagian hidung.

Tapi niatan untuk meminta autopsi jenazah putrinya jadi kendor.

Ada dua alasan mengapa ia akhirnya memutuskan mencabut pernyataan kesediaan melakukan autopsi tersebut selain ketakutan dengan kedatangan polisi ke rumahnya.

"Yang pertama, kalau dilakukan autopsi, yang terlibat tidak hanya dari pihak polisi saja, melainkan juga ada pihak luar (yang ikut dilibatkan). Kalau enggak ada hal itu, ya enggak usah (dilakukan autopsi)," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (19/10/2022).

Devi yang tidak terlalu faham prosedur autopsi, sejauh ini belum mendapat penjelasan teknis pelaksanaan autopsi jenazah anaknya nanti.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved