Berita Blitar Hari Ini
Dampak Kedelai Mahaal di Kota Blitar, Produsen Mulai Naikkan Harga Jual Tahu dan Tempe
Produsen tahu dan tempe mulai menaikkan harga jual dampak mahalnya harga kedelai di Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Produsen tahu dan tempe mulai menaikkan harga jual dampak mahalnya harga kedelai di Kota Blitar.
Harga kedelai sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe terus melambung sekarang tembus Rp 13.900 per kilogram di tingkat agen.
Sedang harga ecer kedelai di pasaran sekarang mencapai Rp 14.500 per kilogram.
"Kami menaikkan harga jual tahu sudah sepekan ini. Sebab, harga kedelai terus naik. Sekarang, harga kedelai di agen sudah tembus Rp 13.900 per kilogram. Kalau harga eceran di pasaran bisa lebih dari Rp 14.000 per kilogram," kata Arif Ristianto, produsen tahu di Kelurahan Pakunden kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (8/11/2022).
Ristianto mengatakan, harga jual tahu dari produsen yang sebelumnya Rp 2.000 per potong sekarang dijual dengan harga Rp 2.500 per potong.
Selain menaikkan harga jual, ukuran irisan tahu juga diperkecil.
Hal itu sebagai cara agar produsen tahu tidak merugi dampak mahalnya harga kedelai.
"Dampaknya, penjualan tahu ke konsumen juga ikut menurun. Karena harganya naik, sedang ukuran tahu lebih kecil. Tapi, kalau tidak dengan cara itu, produsen rugi karena harga kedelai mahal," ujarnya.
Hal sama diungkapkan pedagang tempe di Pasar Pon, Kota Blitar, Usman.
Usman mengatakan juga menaikkan harga jual tempe di pasaran.
Harga jual tempe yang semula Rp 4.000 per potong kini dijual dengan harga Rp 5.000 per potong.
"Harga kedelai terus naik, akhirnya kami juga menaikkan harga jual tempe. Kalau harga jual tidak dinaikkan, perajin merugi," katanya.
Tapi, kata Usman, karena harga naik, tingkat penjualan tempe ikut menurun.
Menurutnya, sejumlah konsumen komplain karena harga jual naik tapi ukuran tempe malah lebih kecil.
"Kalau harga jual tidak dinaikkan, perajin rugi. Tapi, kalau harga naik, penjualannya turun," ujarnya.