Berita Malang Hari Ini
Kabupaten Malang Rawan Kasus DBD, 5 Orang Meninggal Tahun Ini
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mewaspadai lonjakan kasus penyakit demam berdarah dengue alias (DBD). Penyakit yang diakibatkan nyamuk Aedes aegypti
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG - Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mewaspadai lonjakan kasus penyakit demam berdarah dengue alias (DBD). Penyakit yang diakibatkan nyamuk Aedes aegypti.
"Kami mencatat sampai dengan Oktober 2022 data menunjukkan terdapat 687 kasus DBD di Kabupaten Malang. Dari ratusan kasus tersebut 5 orang di antaranya meninggal dunia. Inilah yang harus diwaspadai ketika memasuki musim hujan," ujar Kadinkes Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo ketika dikonfirmasi.
Wiyanto juga meminta masyarakat juga mewaspadai adanya kasus malaria yang bisa saja terbawa oleh warga luar daerah yang terpapar malaria.
Menurut Wiyanto, penularan malaria dari gigitan nyamuk orang yang terpapar malaria bisa saja terjadi. Meski belum ada laporan mengenai kasus malaria, Wiyanto mengingatkan warga Kabupaten Malang agar senantiasa menjaga kebersihan sanitasi rumah.
Kata Wiyanto, pencegahan kasus demam berdarah dengue bisa dilakukan dengan tindakan sederhana. Wiyanto menyebutnya dengan tindakan 3M plus.
Yakni dengan menutup tempat air, menguras wadah air dan sejenisnya serta mendaur ulang sampah agar tidak menumpuk.
Sedangkan pada tindakan Plus diartikan Wiyanto bisa dilakukan dengan melakukan fogging, maupun memasang kelambu di dalam rumah.
"Mari mewaspadai DBD, kasus serangan DBD ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2021. Tahun lalu, hanya ada 236 kasus dengan jumlah korban meninggal 4 orang. Wilayah-wilayah kerap ditemukan DBD di antaranya Kecamatan Tirtoyudo, Turen, Kepanjen dan Pakisaji," jelasnya.