Jendela Dunia
Adnan Oktar Alias Harun Yahya Divonis 8658 Tahun Penjara, Punya Seribu Pacar, Sepak Terjangnya Ngeri
Adnan Oktar Alias Harun Yahya Divonis 8658 Tahun Penjara, Punya Seribu Pacar, Sepak Terjangnya Ngeri
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, memakai nama alias Harun Yahya, Adnan Oktar mulai mendulang popularitas sebagai pemimpin sebuah kelompok relijius kecil di Universitas Istanbul pada tahun 1980-an.
Oktar berusaha menarik minat pemuda Istanbul yang kaya dan berpengaruh, dengan membawa nama Islam.
Melansir Hurriyet Daily News, sepak terjang Adnan Oktar itu terdokumentasikan dalam buku berjudul The Mahdi Wears Armani: An Analysis of The Harun Yahya Enterprise yang ditulis oleh Anne Ross Solberg, dan dipublikasikan oleh Sodertorn University di Swedia.
Oktar semakin populer setelah menyuarakan sentiman anti Yahudi, anti Freemason, anti Komunis, dan serangkaian teori konspirasi lainnya.
Puncaknya, pada 1987, Oktar, dengan nama Harun Yahya, menerbitkan buku setebal 550 halaman berjudul Judaism and Freemasonry.
Buku itu berisi argumentasi Oktar yang mengatakan bahwa kaum Yahudi dan Freemason telah berhasil menyusup ke institusi negara Turki, dan berupaya untuk mendegradasi moral, spiritualitas, dan relijiusitas warga Turki.
Buku itu sangat laris, hingga dicetak hampir 100.000 kali. Namun, tidak lama setelah kemunculan buku itu, Oktar ditahan oleh pemerintah Turki atas tuduhan mengampanyekan revolusi teokratik.
Dia mendekam selama 19 bulan di penjara, dan 10 bulan di antaranya dihabiskan di rumah sakit jiwa karena hasil diagnosis menunjukkan bahwa Adnan Oktar mengidap gangguan kepribadian obsesif-kompulsif dan skizofrenia.
Dianggap sebagai Imam Mahdi
Namun demikian, setelah Oktar dibebaskan, kelompok yang dia dirikan terus berkembang, dan mendirikan "Science Research Foundation" (BAV) pada tahun 1990.
Tidak hanya didapuk sebagai pemimpin, banyak orang di lingkaran terdekat Oktar yang tampaknya percaya bahwa dia adalah Imam Mahdi, sosok Juru Selamat dalam Islam yang dinubuatkan akan memerintah dunia sebelum Hari Kiamat dan membersihkan dunia dari kejahatan.
Ketika Oktar mengalihkan fokusnya dari Turki ke pasar internasional pada tahun 2000-an, isu-isu yang dia bawakan juga ikut berubah.
Secara eksplisit, dia menyatakan anti Yahudi, dan mendapuk dirinya sebagai anti-Darwinis.
Oktar secara rutin menyampaikan ceramahnya melalui siaran televisi di kanal pribadinya, A9 TV.
Pada 2007, Oktar menerbitkan sebuah buku setebal 800 halaman berjudul The Atlas of Creation, yang secara tegas menolak teori evolusi Darwin.