TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Perjuangan Arema FC di Antara Kekecewaan Aremania, Mau Tak Mau Harus Terbuka Jika Minta Dukungan

Bahkan dalam sejumlah aksi Aremania mempertanyakan sikap manajemen klub Arema FC yang justru memilih diam di saat keluarga korban mencari keadilan

SURYAMALANG.COM/Purwanto
Salah satu bentuk kekecewaan Aremania yang ditunjukkan dalam aksi damai menyuarakan tuntutan atas Tragedi Kanjuruhan di Balaikota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/11/2022). 

Pria yang akrab disapa Inal tersebut juga menyampaikan, bahwa masukan dan saran Forkopimda termasuk tokoh masyarakat Malang Raya dan kalangan akademisi akan turut membantu pemulihan kondisi klub dan Aremania.

Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang utamanya dalam membenahi tata kelola klub pada umumnya.

Sejumlah upaya pun sebelumnya juga dilakukan oleh manajemen dan tim Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan.

Mereka telah membuka crisis center di Kandang Singa sebagai upaya dalam memberikan pertolongan dan bantuan kepada para korban yang benar-benar membutuhkan layanan kesehatan lanjutan. 

Puluhan Aremania dan masyarakat yang tergabung dalan Solidaritas Rakyat Malang Barat saat menggelar aksi damai usut tuntas Tragedi Kanjuruhan di depan Kantor Polsek Pujon, Minggu (20/11/2022) siang.
Puluhan Aremania dan masyarakat yang tergabung dalan Solidaritas Rakyat Malang Barat saat menggelar aksi damai usut tuntas Tragedi Kanjuruhan di depan Kantor Polsek Pujon, Minggu (20/11/2022) siang. (kukuh kurniawan)

Manajer Bisnis Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan bahwa manajemen dan tim Arema FC juga merasakan duka dan penderitaan para korban Tragedi Kanjuruhan.

"Meskipun secara resmi, Crisis Center kami telah tutup tetap 40 hari pasca kejadian beberapa waktu lalu. Dengan memberikan pertolongan itu, tujuan kita bukan untuk pencitraan, namun semata-mata agar kita segera berangsur-angsur dengan kebersamaan kita dapat keluar dan bangkit dari krisis ini," tulisnya kepada Suryamalang.com pada Selasa (22/11/2022).

Pria yang akrab disapa Inal ini mengatakan, selain fokus untuk pemulihan, manejemen Arema FC juga terus terus berupaya untuk menjaga agar Arema FC ini tetap ada.

Agar nantinya tetap berkompetisi sesuai dengan harapan banyak sembari terus berbenah pasca Tragedi Kanjuruhan.

Oleh sebab itu, lanjut Inal, Arema FC membutuhkan dukungan dan pertolongan banyak pihak. Tidak hanya dari Aremania, tapi juga Forkopimda Malang Raya agar Arema FC bisa bangkit pasca Tragedi Kanjuruhan.

"Sesuai usulan Bapak Joko Driyono, penderitaan Arema FC ini sungguh sangat berat. Karena itu butuh kehadiran dan support Aremania serta para pemangku kepentingan di Malang Raya untuk kompak bersatu utuk merawat dan mengobatinya,"

"Karena Arema FC ini kebanggaan bersama. Ratu Tisha pun usulkan agar Arema FC intensif berinteraksi dengan banyak komponen sepak bola, bila perlu buat aktifitas bersama sebagai trauma healing secara massif," tandasnya.

Di sisi lain, dikutip dari Rilis Arema FC, Mantan Manager Kompetisi AFC, Mohd. Saifuddin asal Malaysia menyarankan kepada manajemen Arema FC agar lebih terbuka ke publik.

Saran ini diberikan, agar publik mengetahui apa yang saat ini sedang dilakukan manajemen Arema FC.

Mulai dari program jangka pendek, hingga program jangka panjang.

"Manajemen Arema FC harus sudah mulai membuka diri untuk bercerita ke publik tentang apa yang di hadapi, apa yang sedang di kerjakan. Baik untuk jangka pendek, maupun pembenahan rencana masa depan jangka panjangnya nanti," ucapnya, saat melakukan pertemuan dengan manajemen Arema FC pada Senin (22/11/2022) kemarin.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved