Breaking News

Berita Malang Hari Ini

Rencana Khofifah Belum Jelas Soal Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Sendang Biru

Pejabat Pemkab Malang menyatakan belum pernah mengetahui bukti solar cell lebih irit. Itu terkait janji Gubernur Jawa Timur, Khofifah.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Yuli A
erwin
Pelabuhan Sendang Biru di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. 

Pejabat Pemkab Malang menyatakan belum pernah mengetahui bukti solar cell lebih irit. Itu terkait janji Gubernur Jawa Timur, Khofifah, saat mengikut petik laut di Pelabuhan Sendang Biru

SURYAMALANG.COM, MALANG -  Rencana pendirian fasilitas pembangkit listrik tenaga matahari atau solar cell di kawasan Pelabuhan Sendang Biru masih belum jelas hingga kini.

Rencana itu pernah digaungkan Gubernur Jawa Timur, Khofifah, saat mengikut petik laut di Pelabuhan Sendang Biru beberapa waktu lalu.

"Belum ada realisasi. Rencana itu dari Provinsi untuk memperhemat pengeluaran biaya listrik di Pelabuhan kawasan Tempat Pelelangan Ikan Sendang Biru," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang, Victor Sembiring, ketika dikonfirmasi.

Menurut Victor, serapan kebutuhan listrik paling banyak berasal dari penyimpanan ikan atau cold storage.

"Secara urgensi kebutuhan untuk cold storage itu cukup tinggi. Sekitar 80 ribu watt, nah itu nantinya ditambah dayanya dengan solar cell. Selama ini listriknya berasal dari PLN," imbuhnya.

Victor tak menjelaskan secara rinci biaya listrik yang dibutuhkan selama ini. Adanya solar cell diharapkan dapat memperingan biaya kebutuhan listrik.

"Solar cell juga direncanakan mengganti kebutuhan listrik. Sebenarnya sih cukup saja listrik dari PLN. Cuman secara biaya tinggi. Jadi harapannya dengan solar cell ini biaya menjadi lebih rendah," paparnya.

Kendati demikian, Victor juga tak yakin-yakin amat jika listrik tenaga surya bisa lebih murah. Alhasil, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan pengadaan listrik tenaga surya kepada Pemprov Jatim.

"Itu juga masih perdebatan, kami belum pernah mengetahui bukti solar cell lebih irit. Masih meragukan tapi tidak tahu itu urusan vendor yang menyakinkan apakah benar-benar efisien. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved