Berita Gresik Hari Ini

Kadipaten Sidajoe, Buku Sejarah Gresik Karya Guru asal Nganjuk

GURU PRODUKTIF - Gresik Punya Sejarah, Gresik, Mengenal Kisik, Merajut Sejarah, Sidajoe, Nganjuk, Graphic Organizer, Jortan dan Qomarudin.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Yuli A
Eko Jarwanto
Eko Jarwanto saat menerima penghargaan 10 besar kategori penulis buku non fiksi, guru dan tenaga kependidikan Creative Camp (GCC) Tingkat Provinsi Jawa Timur 2021. 

GURU PRODUKTIF - Ia menulis banyak buku, antara lain berjudul Gresik Punya Sejarah, Gresik, Mengenal Kisik, Merajut Sejarah, Sidajoe, Nganjuk, Graphic Organizer, Jortan dan Qomarudin.

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Buku Sidajoe karya guru di Gresik bernama Eko Jarwanto Mpd diganjar penghargaan Gubernur Jawa Timur Khofifah.

Eko berasal berasal dari Nganjuk namun kecintaannya pada literasi sejarah membuatnya produktif menulis buku. 

Dia menyabet penghargaan 10 besar kategori penulis buku non fiksi, guru dan tenaga kependidikan Creative Camp (GCC) Tingkat Provinsi Jawa Timur 2021.

Ada sembilan buku yang dihasilkan oleh Eko Jarwanto membahas tentang Gresik. Meski pendatang, dia memiliki minat literasi Gresik yang memiliki peradaban islam. 

Karya buku yang dihasilkan: Gresik Punya Sejarah, Gresik, Mengenal Kisik, Merajut Sejarah, Sidajoe, Nganjuk, Graphic Organizer. Untuk buku berjudul Jortan dan Qomarudin akan rilis bulan Desember. 

Eko mengaku sejak 2013 baru tiba di Gresik. Menurutnya, peradaban islam di pesisir Gresik sangat menarik, masih ada sampai sekarang. Belum lagi kearifan lokal keislaman Gresik yang masih bertahan sampai saat ini. Di desa juga masih terjaga dengan baik. 

"Setiap tahun membuat satu buku, saat Pandemi menulis buku tentang Sidajoe (Sidayu) selama dua tahun tentang Kadipaten Sidajoe hingga berakhir. Tahun kemarin buku Sidajoe mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Timur," kata Eko. 

Pria yang tinggal di Bungah ini mengaku senang dapat membantu melestarikan literasi dengan mengajarkan ke anak-anak. Pendidikan ke anak-anak dengan budaya sekitar mengajar di kelas 11 dan 12
SMA Assa'adah Bungah Gresik. 

"Literasi dengan menuangkan menulis di sekitar tanpa membayangkan yang jauh hingga sulit. Padahal di sekitar kita menarik. Ini yang lupa untuk ditulis," terangnya. 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved