Berita Malang Hari Ini

Suwarjana Ingatkan Pendidik Agar Tidak Diskriminatif ke Pelajar dengan HIV/AIDS

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Suwarjana mengingatkan pendidik untuk tidak diskriminatif terhadap pelajar yang mengidap HIV/AIDS.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYA/PURWANTO
DEMO HARI AIDS SEDUNIA DI KOTA MALANG - Anggota komunitas Jaringan Lintas Isu (JATI) membawa poster saat berunjukrasa memperingati Hari AIDS Sedunia di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (1/12/2022). Mereka menuntut pemerintah lebih aktif dalam penurunan angka penularan HIV/AIDS serta turut dalam menangani anak yang terlahir dengan HIV/AIDS. 

"Di Kota Malang masih ada anak sekolah yang status HIV/AIDS-nya diketahui oleh wali murid dan gurunya, bahkan oleh gurunya tidak boleh ambil air wudhu. Kami lakukan advokasi dengan teman-teman LBH," kata Rica.

Beberapa anak yang kembali ke sekolah mengalami perubahan perilaku karena mentalnya terpuruk. Seharusnya, status HIV/AIDS yang diidap oleh palajar tersebut tidak disebarluaskan.

"Memang anak-anak itu bisa kembali ke sekolah, tapi mentalnya berubah karena status HIV/AIDS-nya sudah diketahui. Itu kan tidak layak," jelasnya.

Kasus diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS harus dihapuskan. Pengidap masih tetap berhak menerima layanan sebagai warga seperti pada umumnya.

"Kalau HIV/AIDS, apa bedanya dengan penyakit jantung atau diabetes? Cuma butuh minum obat seumur hidup. Hanya karena diurutkan dengan persoalan sosial, maka jadi banyak rentetan masalahnya," ujarnya.

Kemeterian Kesehatan RI memiliki target yang disebut 95-95-95. Program tersebut maksudnya 95 persen orang dengan HIV/AIDS mengetahui status HIV-nya, mendapatkan terapi obat ARV, dan orang yang mengkonsumsi obat mengalami supresi virus atau keberhasilan pengobatan.

Rica menyebut, capaian target agregat Cascade Single Denominator dari Dinkes Kota Malang jauh di bawah target. Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Jaringan Lintas Isu Malang Raya, di Kota Malang, 46,06 persen orang dengan HIV/AIDS mengetahui statusnya.

Orang yang melakukan pengobatan ARV ada sebanyak 42,13 persen. Sedangkan orang dengan HIV yang sudah tes Viral Load masih 14,86 persen.

"Artinya, Kota Malang masih belum bisa memenuhi target," ujar Rica, Kamis (1/12/2022).

Jaringan Lintas Isu Malang Raya mengutip laporan Kelompok Dukungan Sebaya Netral Plus, sebanyak 2.906 orang yang didampingi positif HIV. Mereka mengakses layanan kesehatan perawatan dan pengobatan di Kota Malang dan Batu.

Data akumulasi sejak 20 tahun terakhir menyebut, Orang dengan HIV/ADIS (ODHA) on ARV sebanyak 2.407 jiwa. Angka yang meninggal dunia sebanyak 178 jiwa, Lost to Follow Up (LFU) sebanyak 129 jiwa. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved