Berita Blitar Hari Ini
Malu Ditempeli Stiker Keluarga Kurang Mampu, Sebagian KPM di Blitar Mundur Sebagai Penerima Bansos
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar mulai menempel stiker di rumah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) dari pemerintah
Penulis: Samsul Hadi | Editor: rahadian bagus priambodo
"Saya menerima bansos mulai 2013, dapat bansos PKH dan sembako (BPNT). Saya malah senang (rumah saya) ditempeli stiker. Kalau tidak ditempel stiker, saya malah khawatir tidak terima bansos," kata Ernawati ditemui di rumahnya yang berada di gang sempit Jl Pinus, Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Ernawati mengaku, program bansos dari pemerintah sangat membantu ekonomi keluarganya, terutama untuk biaya sekolah anaknya.
Dua dari empat anak Ernawati, bisa lulus SMA karena dapat progam bansos PKH.
"Sangat membantu, dua anak saya bisa lulus sampai SMA karena bansos. Anak saya empat, dua lulus SMA, dan dua lagi masih sekolah kelas 3 SMA dan kelas 5 SD," ujarnya.
Dikatakannya, dua anaknya yang masih sekolah mendapat bantuan uang tunai Rp 725.000 per bulan dari bansos PKH.
Ia juga mendapat bantuan sembako senilai Rp 200.000 per bulan. Bantuan sembako diberikan berupa barang kebutuhan pokok dan kadang-kadang berupa uang tunai.
"Saya hanya ibu rumah tangga, yang kerja cuma suami saya, sebagai tukang parkir. Sekarang anak saya yang sudah lulus juga sudah bantu kerja, juga jadi tukang parkir," katanya.
Pendamping PKH Kota Blitar, Isa Rinawati mengatakan penempelan stiker atau labelisasi penerima bansos dilakukan mulai 12-27 Desember 2022.
Tim keliling menempelkan stiker di rumah KPM bansos baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat mulai Rastrad, PKH, dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Memang ada beberapa KPM yang merasa sudah mampu dan malu ditempeli stiker di rumahnya, memilih untuk mengundurkan diri sebagai penerima bansos," katanya. (sha)