Berita Malang Hari Ini

Tingkatkan Produktivitas Batik, Dosen UWG Terapkan Alat Bagi UKM Batik di Malang

Universitas Widyagama (UWG) Malang mendapatkan program Insentif Pengabdian pada Masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis Kinerja IKU

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
dok.UWG
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Widyagama (UWG) Malang melaksanakan penerapan pengembangan teknologi yaitu berupa alat pewarna dan pengunci warna pada proses pewarnaan pada batik pada UKM batik di Malang. 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Universitas Widyagama (UWG) Malang mendapatkan program Insentif Pengabdian pada Masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis Kinerja IKU (Indikator Kinerja Utama) bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Program itu berasal dari Dirjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada penghujung 2022.

Tim Pengabdian Masyarakat melaksanakan penerapan pengembangan teknologi yaitu berupa alat pewarna dan pengunci warna pada proses pewarnaan pada batik pada UKM batik di Malang.

Tim ini diketuai oleh Chauliah Fatma Putri ST SE MT yang merupakan dosen Teknik Industri. Untuk kegiatan ini, ia bersama Aviv Yuniar Rahman ST MT, dosen Teknik Informatika UWG dan mengajak mahasiswa.

"Sebagai ketua tim pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini, saya merasa sangat senang dan antusias bersama tim dosen dan juga mahasiswa. Kami jadi turut serta belajar sekaligus memberikan sedikit kontribusi pengembangan teknologi tepat guna alat pewarna & penguncian warna batik tulis bagi pengrajin batik di Malang," kata Chauliah pada suryamalang.com, Rabu (21/12/2022).

Lewat kegiatan ini secara tidak langsung turut serta dalam pelestarian batik sebagai warisan budaya dunia bagi Indonesia. Dikatakan, batik merupakan merupakan warisan Indonesia yang telah diakui UNESCO.

Proses pembuatan yang sangat kompleks, rumit dan waktu pembuatan yang cukup lama. Namun dengan kerumitan itulah yang menjadikan batik sebagai karya seni tingkat tinggi.

Saat ini, setiap kota di Indonesia memiliki batik dengan ciri khas tersendiri. Begitu juga batik di Kota Malang. "Namun proses pembuatan batiknya masih tradisional termasuk dalam proses pewarnaan," jelas dia.

Padahal di kota penghasil batik seperti Solo dan Yogjakarta, proses pewarnaan batik mulai menggunakan alat pewarna dan pengunci warna. 

Ia menjelaskan jika alat pewarna dan pengunci warna ini adalah mempercepat proses pewarnaan pada kain batik. Serta  mempercepat proses penguncian warna pada kain batik sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Di Kota Malang, alat pewarna dan pengunci warna belum umum digunakan. 

Hal ini karena belum semua perajin batik mengenali atau memahami manfaat atau menjangkau alat pewarna dan pengunci warna pada batik ini. Inilah yang menjadi latar belakang penerapan teknologi berupa alat pewarna dan pengunci warna. Alat ini sendiri merupakan hasil penelitian dari Chauliah.

Lalu diterapkan hasil pengembangan alat yang sesuai kebutuhan perajin batik di Kota Malang, sebagai teknologi tepat guna seiring dengan  tujuan dari hilirisasi penelitian dosen. Kegiatan pengabdian masyarakat di UKM Batik Tulis Poesaka Djagad di Perumahan Karanglo Indah.

UKM ini merupakan UKM Batik Tulis milik Henry Sujanto dengan corak khasnya yaitu corak Ikan Koi dengan warna tiga dimensi.  Kegiatan ini dimulai dengan survei lokasi dan kebutuhan dari perajin batik. Selanjutnya adalah proses desain dan penyedian bahan untuk membuat alat pewarna dan pengunci warna batik.

Kegiatan pelatihan alat penguat warna ini dilakukan pada Kamis, 15 Desember 2022 lalu dengan narasumbernya pemilik UKM Batik Semar di Kota Batu Malang yang bernama Sumari. Sebelumnya, Sumari telah 9mendapatkan hibah alat sejenis dan mampu membuktikan bahwa alat penguat warna ini dapat meningkatkan produktivitas usahanya.

"Saya sangat berterima kasih atas bantuan alat penguat warna yang telah diberikan. Ini sangat memotovasi untuk terus berkarya. Semoga dengan diterapkannya alat penguat warna ini dapat meningkatkan produktivitas batik tulis di UKM batik tulis Poesaka Djagad," ungkap Henry Sujanto terpisah.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved