Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Jelaskan Penyebab dan Pecab Pembuluh Darah

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Surabaya, Dr dr Andrianto SpJP(K) FIHA FAsCC menjelaskan gejala, dan pencegahan pembuluh darah pecah

Penulis: sulvi sofiana | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM/Instagram @dhila_bekti/@indrabekti
Indra Bekti beberkan dua permintaan pasca seminggu terbaring di rumah sakit 

Tekanan darah yang semakin tinggi akan menyebabkan penebalan pada otot dinding pembuluh darah. 

Dalam jangka waktu yang panjang penebalan diikuti pelebaran dinding pembuluh darah. 

Akibatnya pembuluh darah menjadi menipis dan berkurang kekuatannya dalam menahan tekanan darah. Hal ini yang menyebabkan pembuluh darah pecah.


Kelainan pada Dinding Pembuluh Darah


Kedua, kelainan pada dinding pembuluh darah. Kelainan ini akan membuat dinding pembuluh darah mengalami penipisan dan menggelembung yang dikenal dengan aneurisma.

“Dibandingkan dengan dinding pembuluh darah lain, pembuluh darah di kepala ini menjadi lebih tipis. 

Ketika ada peningkatan tekanan meskipun tidak terlalu tinggi bisa menyebabkan pecah pembuluh darah,” terangnya.

Jika pembuluh darah yang ada di kepala pecah maka aliran darah yang mengandung oksigen dan nutisi bagi otak akan terganggu dan terbentuk gumpalan darah di luar pembuluh darah yang mendesak jaringan otak.

 

 Penanganan

Penanganan pembuluh darah yang pecah di kepala ternyata tidak selalu berakhir di atas meja operasi.

Penanganan setiap orang berbeda tergantung dengan volume darah yang keluar untuk itu diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa CT-Scan dan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengetahui jumlah pasti volume darah yang keluar.

Ketika volume darah yang keluar dalam jumlah besar maka darah yang keluar akan berkumpul di luar pembuluh darah dan hal ini berdampak pada proses desak ruang jaringan otak.

“Otak dilindungi oleh tulang tengkorak jadi jika ada massa dalam otak karena gumpalan darah maka tekanan dalam rongga kepala meningkat dan berpengaruh pada proses desak ruang. Jika tekanan besar maka harus dilakukan operasi,” ungkapnya.

Sementara itu jika volume darah yang keluar akibat pecah pembuluh darah di kepala sedikit maka akan dilakukan observasi terlebih dahulu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved