Berita Jember Hari Ini

Istri Kyai Tuduh Suami 'Berbuat' dengan Santriwati di Jember, Tepergok Oleh Santriwati Lain

"Saya juga heran, kok ada santriwati yang berani dobrak kamar gurunya, ternyata santriwati ini sebelumnya juga pernah ada hubungan dengan suami saya."

Editor: Yuli A
Imam Nawawi
Suasana di Desa Mangaran Kecamatan Ajung, Jember, Kamis (5/1/2023). 

"Saya juga heran, kok ada santriwati yang berani dobrak kamar gurunya, ternyata santriwati ini sebelumnya juga pernah ada hubungan dengan suami saya."

Reporter: Imam Nawawi

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Perempuan berinisial HA mengadukan suaminya berinisial FH ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Jember, Jawa Timur, Kamis (5/1/2023).

Perempuan itu menyebut suaminya berbuat mesum dengan santriwati pada Selasa (3/1/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.

Suaminya adalah tokoh berpengaruh di Desa Mangaran Kecamatan Ajung, Jember.

Awalnya, menurut HA, ada santriwati mendengar suara perempuan di dalam kamar suaminya.

"Santriwati itu yang mendobrak pintu kamar suami saya, dan ternyata betul ada ustadzahnya, (masih santrinya juga) lalu ustadzahnya itu disuruh keluar dari pintu satunya karena di kamar tersebut ada dua pintu," ujar HA di ruang PPA Satreskrim Polres Jember.

Menurut HA, antara suaminya dengan ustadzah pendobrak berusia 18 tahun itu ternyata juga pernah menjalin asmara.

"Saya juga heran, kok ada santriwati yang berani dobrak kamar gurunya, ternyata santriwati ini sebelumnya juga pernah ada hubungan dengan suami saya, enam bulan sebelumnya. Jadi, dia juga cemburu lah," kata wanita itu.

Saat ke markas polisi, HA mengajak satu santriwati yang jadi saksi untuk memberikan keterangan tambahan kepada penyidik.

"Dia bukan korban, tapi sering keluar masuk (kamar) , tapi tidak sampai dilecehkan, hanya dielus-elus kepalanya, kadang sering diberi uang," katanya.

Menurut HA, santriwati pendobrak pintu itu mengaku sering dipanggil suaminya untuk masuk kamar. Bahkan, sehari bisa dua hingga tiga kali.

"Bahkan pengakuan dari semua santri, katanya sering, sehari bisa tiga kali, pagi, siang dan malam dipanggil terus,"tuturnya.

"Malah sama istrinya sendiri jarang, ngomong aja jarang, saking jarangnya," urainya.

Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Jember IPTU Dyah Vitasari membenarkan adanya aduan tersebut. Kini sedang meminta pelapor mendatangkan para saksi.

"Ini masih saya suruh bawa santri-santri yang mungkin pernah menjadi korban," katanya.

Menanggapi laporan tersebut, terlapor berinisial FH mengaku kegiatan tengah malam tersebut adalah evaluasi pembelajaran santri saja.

"Tidak ada penggerebekan, dan itu kegiatan yang biasa dilakukan santri dalam rangka evaluasi, di sini kegiatan selesai jam 11 malam, jadi evaluasi dilakukan setengah dua belas malam," katanya saat ditemui di kediamannya.

FH membantah dirinya pisah ranjang dengan istrinya. Bahkan saat kejadian, dia mengaku masih bersama sang istri.

"Saya masih tidur di kamar, tidur sama istri saya, sama anak saya. Jadi, saya pilih diam dengan apa yang dilakukan istri saya, meskipun telah dianggap dzalim, main perempuan atau apa saya pilih diam. Demi menjaga keutuhan keluarga, itu saja," pungkasnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved