Berita Malang Hari Ini

Unik, Ada Rumah Cina Tersembunyi di Kampung Sanan Kota Malang

Di kawasan Kampung Tempe Sanan, terdapat sebuah rumah dengan ornamen Tionghoa

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Benni Indo
Norhasim di depan rumahnya yang sangat identik dengan budaya Tionghoa. 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Di kawasan Kampung Tempe Sanan, terdapat sebuah rumah dengan ornamen Tionghoa.

Rumah ini berada di Jalan Sanan, Gang 11, no 45. Tempatnya cukup terpencil.

Jalan menuju rumah ini hanya bisa dilalui dengan roda dua. Bahkan, sepeda motorpun hanya bisa parkir di lahan rumah dekat lokasi.

Rumah ini milik Norhasim (57), lelaki yang mengaku terinspirasi kebudayaan Tionghoa saat masih aktif bekerja di lapangan dahulu kala.

Awalnya, rumah yang ia tempati sekarang tidak berbeda dengan kebanyakan rumah lainnya.

Pada 2006, ia berinisiatif untuk mengubah bentuk dan warga rumah.

Ia mengecat rumahnya dengan cat warna merah yang dominan.

Selama delapan bulan tanpa henti, ia mengecat rumah hingga selesai.

Setelah selesai mengecat rumahnya, ia melengkapi hiasan di rumah dengan ornamen keramik seperti berbentuk piring dan guci kecil.

Jika kita mendatangi rumahnya, seolah tampak seperti klenteng. Rumahnya betul-betul mencolok dibandingkan rumah yang lainnya.

Norhasim mengatakan, tidak ada tujuan lain ia mengubah rumahnya, kecuali memang atas dasar kesukaannya terhadap budaya Tionghoa.

Luas bangunan rumah milik Norhasim 124 meter persegi. Rumahnya didesain dua lantai.

Di dalam rumah miliknya, juga terdapat beberapa barang antik yang tersimpan, ratusan kaset lawas dan ratusan buku.

Buku-buku berbahasa Belanda juga ada di dalam koleksinya. Sedangkan foto-foto yang dipajang sebagian besar memperlihatkan sosok Presiden RI pertama, Ir Sukarno.

Norhasim gemar membaca buku. Dari kegemarannya itu, ia mendapatkan referensi untuk mendesain rumah seperti karakter budaya Tionghoa.

Sedangkan ornamen-ornamen lainnya diperoleh dari perburuannya ke beberapa kota di Jawa Timur seperti Sidorajo dan Mojokerto.

"Kalau sekarang tidak jauh-jauh lagi, cukup di Kota Malang saja," ungkapnya.

Tempat ini menjadi jujukan sejumlah wisatawan. Memang tidak heran kalau tempat ini menjadi jujukan wisatawan, pasalnya tempatnya bagus dan unik.

Sangat indah untuk berfoto-foto di sini.

Rumahnya diberi nama Rumah Cina sesuai dengan karakternya. Hanya rumah milik Norhasim saja yang bernuansa Tionghoa.

Tetangga kiri dan kanannya berbeda.

Kata Norhasim, sejumlah wisatawan dari luar kota kerap datang ke tempatnya. Hal itu membuatnya sangat berpengalaman menerima tamu.

Bahkan ia mengatakan pernah juga wisatawan dari Jepang mampir ke rumahnya.

Baginya, mendesain rumah bernuansa Tionghoa tersebut memiliki kesenangan tersendiri. Tidak terhitung biaya yang ia keluarkan untuk mengubah rumahnya.

"Saya tidak menghitung berapa habisnya biaya. Begitu dapat dana, segera saya gunakan. Perawatannya juga perlu berhati-hati agar warnanya tidak luntur. Terakhir dicat setengah tahun yang lalu," ungkapnya.

Norhasim mengaku senang banyak orang datang ke rumahnya. Ia mengaku tidak merasa kerepotan, justru sebaliknya ia bisa berbagi cerita tentang rumah yang ia cintai itu. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved