Berita Surabaya Hari Ini
Hotman Paris Ajak Aspri Cantik Asal Surabaya Peragakan KDRT Ferry Irawan dan Venna Melinda
Setelah memastikan tubuh Venna Melinda tak lagi dapat bergerak ke mana-mana. Ferry Irawan lantas memegang kedua tangannya secara terlentang.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
"Eh aspri baru saya mana, namanya Vera sini. Tadi memang oleh polwan langsung diperagakan oleh polwan ada di atas," panggil Hotman, seraya melambaikan tangan kanannya untuk memanggil Vera yang memilih duduk di kursi paling belakang area tersebut.
Meskipun Vera tampak agak canggung, karena posisi tubuhnya berada begitu dekat dengan tubuh Hotman, yang mungkin berjarak tak sampai sejengkal.
Perempuan berbaju putih lengan pendek itu, seperti tampak menikmati setiap momen adegannya.
Meskipun sesekali kelakar nakal sempat dilontarkannya selama memperagakan adegan KDRT itu bersama si aspri cantiknya itu, guna menghibur awak media. Hotman sepertinya tetap menyadari akan batasan moralitasnya.
Sepanjang memperagakan cara tersangka memanfaatkan dahinya untuk menekan hidup korban, Hotman sama sekali tidak menyentuhkan kulitnya ke bagian tubuh sensitif manapun dari sang aspri.
"Ibaratnya dia tidur, si cowok tindih dari atas, tangannya di gini (terlentang). Baru kepala (jidat) ditekan ke ininya (hidung) sampai berdarah. Tapi itu dalam posisi tidur," jelas Hotman.
Bahkan saat Hotman mulai beranjak untuk memperagakan adegan Ferry Irawan menyakiti tulang rusuk dada Venna Melinda. Hotman juga hanya melingkarkan kedua tangannya ke tubuh si aspri cantiknya itu.
"Mengenai rusuk, kalau ditolak beginian (hubungan badan), suka digituin. Menekan begini (merangkul si aspri)," jelas Hotman seraya melingkarkan kedua tangannya hingga ke sisi belakang tubuh si aspri yang mengenakan rok warna ungu tersebut.
Sementara itu, Venna Melinda menyebut, keluarnya darah dari hidungnya disebabkan karena adanya tekanan kuat atas perlakuan sang suami.
"Kalau di foto os Nasal, tampak fraktur. Os Nasal tampak soft tissu swelling di daerah gllabela," ungkap Venna seraya menunjukkan bukti gambar rontgen tulang hidungnya.
Terkadang perlakuan KDRT tersebut, disebut Venna Melinda, dilakukan oleh Ferry Irawan dengan cara mendorong tubuhnya, hingga membekap mulutnya.
Dan selama melakukan tindakan kekerasan fisik tersebut, Ferry Irawan selalu memanfaatkan area privat yang tertutup, tentunya tanpa CCTV, seperti kamar pribadi dan kamar hotel yang disewa tatkala berpergian.
Bahkan Venna Melinda menyebut, KDRT yang dialami bertempat di dalam kamar hotel, sudah terjadi dua kali.
Kejadian kedua adalah peristiwa di Kota Kediri, pada Minggu (8/1/2023). Kejadian pertama, terjadi di hotel Kota Medan, pada Kamis (17/11/2022).
"Karena biasanya saya dibekap seperti tadi, dengan cara berdiri, dipiting sampai gak bisa gerak. Terkadang kalau kita si piting begitu itu kaki tangan gak bisa gerak. Atau dibekap sampai saya enggak bisa nafas," terangnya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.