Berita Malang Hari Ini

Mahasiswa UMM Rancang Alat Uji Viabilitas Polen Kelapa Sawit Menggunakan AI

Mohammad Rifqi Nur Faroza, mahasiswa Prodi Teknik UMM merancang alat untuk menguji viabilitas polen kelapa sawit menggunakan Artificicial intelligence

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
dok.UMM
Mohammad Rifqi Nur Faroza, mahasiswa Prodi Teknik UMM merancang alat untuk menguji viabilitas polen kelapa sawit menggunakan Artificial intelligence (AI). Ide ini didapat ketika ia magang di Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Kota Medan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Mohammad Rifqi Nur Faroza, mahasiswa Prodi Teknik UMM merancang alat untuk menguji viabilitas (kemampuan benih) polen kelapa sawit menggunakan Artificial intelligence (AI).

Ide ini didapat ketika ia magang di Pusat Penelitian Kelapa Sawit di Kota Medan melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Di tempat itu ia belajar banyak mengenai kelapa sawit. Mulai dari pengembangannya hingga tantangannya.

Tugasnya di tempat magang adalah di bidang AI Developer untuk meningkatkan kualitas kelapa sawit di sana.

Aplikasinya diberi nama Palm Oil Pollen Detector yang memiliki cara kerja dengan melihat butir polen melalui mikroskop.

"Para peneliti sebelumnya menggunakan cara manual dalam menghitung viabilitas suatu polen dan membutuhkan waktu 1-2 jam untuk mendapatkan hasil kualitas polennya. Tapi dengan inovasi AI ini, dapat mempercepat proses uji menjadi beberapa detik saja," jelas Faroza, Senin (30/1/2023).

Dijelaskan, ide ini muncul dari permasalahan efektivitas pengujian butir polen kelapa sawit di perusahaan tersebut. 

Faroza dan beberapa mahasiswa MBKM lainnya akhirnya memiliki ide itu. Sehingga bisa mengetahui kelayakan dan kualitas dari polennya. Setelah dideteksi melalui aplikasi berbasis AI, maka viabilitas polen yang terdeteksi dapat menyatakan keadaan polen yang sudah masak dan siap menyerbuk kepala putik. 

Pembuatan aplikasi itu butuh waktu dua bulan karena perlu beberapa kali percobaan untuk menciptakan sebuah kecerdasan buatan yang diinginkan. Dengan adanya inovasi ini, maka sangat bermanfaat bagi perusahaan karena mempercepat produksi kelapa sawit dengan kualitas yang sangat baik. 

Selain itu juga bisa jadi referensi dari penelitian lainnya. Ia berharap kedepannya bisa  mengimplementasikan teknologi AI di bidang yang lain. Terutama di bidang pertanian agar pertanian di Indonesia semakin maju.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved