Berita Surabaya Hari Ini

Memperlambat Pikun dengan Line Dance, Olahraga Menyenangkan Bagi Lansia

Pemilik sanggar Queen Line Dance Wini Pramono mengatakan, senam line dance sebenarnya tidak terbatas usia namun saat ini masih para lanjut usia.

Editor: Yuli A
nurika anisa
Lomba line dance yang diinisiasi oleh Sanggar Queen Line Dance Surabaya. 

Pemilik sanggar Queen Line Dance Wini Pramono mengatakan, senam line dance sebenarnya tidak terbatas usia namun saat ini masih sebatas para lanjut usia.

REPORTER: NURIKA ANISA 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Banyak macam cara untuk berolahraga. Salah satunya menggabungkan olahraga dengan tarian atau koreografi yang dikenal dengan line dance.

Gerakan tarian line dance cenderung berintensitas rendah dan digemari oleh usia 40 tahun ke atas.

Selain dapat membakar kalori dengan cara yang menyenangkan, line dance diyakini memiliki banyak manfaat untuk psikologis dan fisik.

 


Gerakan line dance yang bersifat mengulang disebut dapat mempertajam daya ingat, sinkronasi tubuh dan kesehatan tulang.

 


“Dengan adanya line dance hati bisa happy, badan bugar, pikiran sehat dan tidak mudah pikun karena setiap gerakan mengingat,” kata anggota Queen Line Dance, Rosyidah Helena ditemui di Bima Restoran Surabaya, belum lama ini.

 


Wanita berusia 63 tahun ini mengatakan dalam gerakan line dance, diperlukan fokus dan konsentrasi agar gerakan tetap seiring seirama.

 


Line dance juga diyakini dapat merangsang kerja tulang, khususnya tulang kaki dan lutut. 

 


Kekuatan tulang pun main bertambah semakin bertambahnya tingkat kesulitan gerakan line dance yang diikuti.

 


Wanita yang akrab di sapa Kak Ros ini mengaku mendapatkan banyak manfaat setelah mengikuti line dance sejak empat tahun lalu.

 


“Selain olahraga, cari happy. Pasti juga makin bugar,” katanya.

 


Menurutnya, gerakan senam line dance terus mengasah otak untuk bekerja dengan menghafal.

 


Semakin sering otak bekerja, diyakini akan terhindar dari penyakit karena usia seperti pikun.

 


“Kalau otak kita tidak sering dipakai akan sering lupa tapi dengan line dance kita harus hafal gerakan dan olahraga ketepatan kaki,” katanya.

 


Senam line dance ramai dilakukan ibu-ibu atau para lanjut usia di Surabaya. Dalam acara gathering birthday Sanggar Queen Line Dance, tercatat ada 11 grup partisipan. Mereka mengikuti lomba line dance. 

 


Pemilik sanggar Queen Line Dance Wini Pramono mengatakan, senam line dance sebenarnya tidak terbatas usia namun saat ini masih sebatas para lanjut usia.

 


“Tidak ada minimal usia tapi kenyataannya 40 tahun ke atas, karena sepertinya anak mudah lebih milih olahraga lain,” katanya.

 


Minimnya anak muda yang menyukai line dance juga tidak terlepas dari irama musik yang dipakai, lebih mengarah ke musik country yang terkesan jaman dahulu.

 


Padahal menurutnya, senam line dance juga memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan untuk anak muda. Suasana hati yang menyenangkan, energik dan manfaat lain terkait olahraga.

 


Dalam acara gathering tersebut pihaknya mengajak para anggota sanggar-sanggar lain di Surabaya untuk saling bersilaturahmi. Mereka juga unjuk bakat olah tubuh dengan sentuhan koreografi gerakan tari beregu.

 


“Kami harap member semakin banyak dan anak muda juga bisa menikmati line dance,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved