Berita Malang Hari Ini

Athaya Putri Nirwasita Aplikasikan Lukisan Abstrak Kontemporer ke Produk Fashion

Siswa SMKN 2 Kota Malang kelas 11, Athaya Putri Nirwasita dikenal sebagai pelukis ABK dengan aliran abstrak kontemporer.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
dok.ist
Pelukis ABK Athaya Putri Nirwasita bersama produk fashion hasil aplikasi karya lukisannya. Ia mengaplikasikan karya lukisnya ke sepatu, bahan kain, bucket hat dan lain sebagainya. 

SURYAMALANG.COM |MALANG - Siswa SMKN 2 Kota Malang kelas 11, Athaya Putri Nirwasita dikenal sebagai pelukis ABK dengan aliran abstrak kontemporer.

Kini tak sekedar menghasilkan lukisan, tapi lukisannya diaplikasikan ke produk fashion lainnya. Seperti sepatu, bucket hat, scraf, hijab dan bahan kain. 

"Kalau hanya lukisan, hanya ditaruh di suatu tempat, menempel di dinding dan hanya dinikmati orang-orang di sekitar lukisan itu," jelas Maisah, ibu Athaya pada suryamalang.com, Kamis (9/2/2023).

Di sisi lain ada keinginan agar produknya dinikmati banyak orang. Pada 2021 mulailah merambah ke produk fashion premium dengan mengaplikasikan lukisan itu. 

"Awalnya bikin scraf, hijab. Seiring waktu menambah produk lainnya agar beraneka ragam. Ada bucket hat, sepatu. Pingginnya nanti ada yang outer juga," jelas ibunya. Athaya melukis atau bermain warna sesuka hatinya atau setiap Minggu. "Saya suka melukis sejak kecil," kata cewek kelahiran Malang, 6 Juli 2005 ini. 

Ditambahkan ibunya, sejak terdeteksi ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder), Maisah berusaha mencari kelebihannya.

Kebetulan ia suka ikut-ikutan kakaknya yang juga suka melukis. Akhirnya ia juga ikut melukis untuk melatih motorik halus. Untuk melukis, ia memakai bekas alat dapur dan kebersihan.

"Ia kesulitan memakai kuas. Karena saya tahu dia kalau menggambar entah pakai bolpen, pensil sulit. Misalkan bikin lingkaran, kotak, kubus dll. Kalau pakai kuas belum bagus lukisannya. Ini karena ia kurang nyaman memegang benda dengan tangannya. Akhirnya saya cari benda-benda bekas. Solet yang sudah mleyot, sendok garpu, dan lainnya" kata dia.

Pertama kali ia memilih memakai alat pembersih kaca. Ternyata hasilnya bagus. Ia juga menanyakan ke orang lain dan minta diasah.

"Athaya ini bilangnya bukan melukis tapi main warna," jawabnya. Setelah selesai melukis, Maisah biasanya menanyakan tentang apa lukisannya. Misalkan burung di hutan. 

"Mana burungnya? Ia menunjukkan ini burungnya. Setelah diberi kata kunci itu, akhirnya terkoneksi ceritanya," kata ibu dua anak ini.

Di hutan itu banyak burung yang bertengger di pohon dan bernyanyi saling bersahutan. Memori-memori kecil dan berkesan saat kecil biasanya jadi bahan lukisan Athaya. 

Tapi ada juga yang baru soal letusan Gunung Semeru. "Pokoknya yang klik dihatinya diingat," jawabnya.

Ia memilih warnanya berani namun komposisinya bagus. Setiap karyanya ada cerita didalamnya. Untuk produk fashionnya ada yang dititipkan di hotel di Malang. Menurutnya, apa yang dilakukannya sebagai bekal buat anaknya kelak.

Ia juga rajin ikut pameran dan pernah kolaborasi dengan desainer Agus Sunandar di Malang Fashion Week 2022 lalu.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved