Berita Tulungagung Hari Ini

BPBD Tulungagung Tunggu Perhutani Soal Lahan Relokasi Warga Terdampak Bencana Tanah Gerak

Pengajuan ini berdasar saran dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat mengunjungi korban tanah longsor di Kecamatan Sendang, 28 Oktober 2022.

Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
david yohanes
Retakan memanjang membelah rumah warga di Desa/Kecamatan Tanggunggunung, karena tanah gerak. 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung mengajukan lahan relokasi warga terdampak bencana tanah gerak.

 

Pengajuan ini berdasar saran dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat mengunjungi korban tanah longsor di Kecamatan Sendang, pada 28 Oktober tahun lalu.

 

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak, seluruh lahan yang diajukan adalah milik Perhutani.

 

“Kami masih mengusahakan lahan itu dengan mengajukan langsung ke Perhutani pusat. Karena lahan yang ada milik Perhutani,” terang Robinson.

 

Pengajuan lahan relokasi ini meliputi seluruh daerah terdampak bencana tanah gerak, masing-masing di Kecamatan Sendang, Tanggunggunung dan Bandung.

 

Dalam surat pengajuan ini BPBD merinci setiap daerah yang terdampak bencana ini.

 

Namun hingga saat ini belum ada jawaban persetujuan dari pengajuan lahan yang dimaksud.

 

“Kami tidak merinci luas lahan yang dibutuhkan. Kami hanya merinci warga terdampak, nanti biar diputuskan Perhutani,” sambung Robinson.

 

Lanjutnya, BPBD berharap pengadaan lahan relokasi ini lekas bisa diwujudkan.

 

Sebab warga terdampak bencana sampai saat ini masih banyak yang mengungsi di rumah kerabat.

 

Mereka kembali ke rumah saat pagi hari, dan kembali ke pengungsian saat malam atau saat akan turun hujan.

 

“Harapannya tahun ini sudah ada yang disetujui agar relokasi bisa secepatnya dilaksanakan. Sebab kondisi warga ini sangat membutuhkan,” tegas Robinson.

 

Sebenarnya warga bisa mengajukan lahan pribadi untuk diajukan tempat relokasi.

 

Pemkab Tulungagung akan membantu pendanaan untuk rumah yang baru.

 

Sebagian warga terdampak yang punya lahan di desa lain sudah melakukannya.

 

Namun sisanya yang tidak punya lahan, sepenuhnya menunggu bantuan pemerintah.

 

“Ini bagian dari upaya penanggulangan bencana. Kami akan tanyakan lagi ke Perhutani,” pungkas Robinson.

 

Data yang dihimpun BPBD, ada 200 keluarga di  Dusun Bantengan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang yang terdampak bencana.

 

Lalu  8 rumah  terdampak tanah gerak di Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung.

Sedangkan di Kecamatan Tanggunggunung, terdapat 61 rumah terdampak bencana tanah gerak.

 

Rinciannya 8 rumah di  Desa Ngepoh, dan 53 rumah ada di Dusun Kalitalun, Desa Tanggunggunung.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved