Berita Malang Hari Ini
Banyak Koperasi Mati Suri di Jatim, Dekopin Sebut Pemerintah Kurang Maksimal
Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Sri Untari menyatakan peran pemerintah di Jawa Timur dalam mengembangkan koperasi belum maksimal.
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG - Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Sri Untari menyatakan peran pemerintah di Jawa Timur dalam mengembangkan koperasi belum maksimal.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dan kapabilitas di koperasi juga minim. Sejauh yang ia temukan, tidak banyak SDM di dinas yang benar-benar memiliki kapasitas mengelola koperasi.
Dampaknya, banyak koperasi di Jawa Timur yang mati suri. Ibarat pepatah, hidup segan, mati tak mau. Untari yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Timur menyebut, dari 33 ribu jumlah koperasi yang tercatat di Jawa Timur, lebih dari 50 persen tidak aktif.
“Jumlah koperasi di Jatim ada sekitar 33 ribu tercatat tapi yang aktif tidak sampai separuhnya. Inilah peran pemerintah harus menggenjot keberadaan koperasi,” ujarnya saat menghadiri acara Business Matching & Investor Forum di Universitas Brawijaya, Selasa (28/2/2023) malam.
Dalam acara tersebut, Untari menerima penghargaan Innovative Economic Women Leader of the Year oleh Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN). Momen itu juga ia jadikan sarana untuk mengingatkan pemerintah agar pembinaan pemerintah terhadap soko guru perekonomian betul-betul maksimal.
“Salah satu kekurangan yang saya lihat di dinas koperasi itu, skill ASN khusus koperasi itu jarang sekali. Menurutnya, perlu ada pendidikan terkait koperasi bagi ASN. Ia menegaskan, zaman sekarang keberadaan ASN yang memiliki pengetahuan mengelola koperasi sangat penting..
“Maka diperlukan pendidikan khusus koperasi bagi ASN. Bisa dilakukan bagi jabatan Kepala Bidang atau Kepala Seksinya,” ujarnya.
Di sisi lain, Untari juga mendukung perempuan untuk berkoperasi. Sebab, menurutnya koperasi itu membangkitkan kesetaraan dan mampu membuat ekonomi jadi lebih merata. Sehingga jarak antara rakyat kecil dengan konglomerat tidak terlalu panjang. (Benni Indo)
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.