Aplikasi Boonda Buatan Start Up Malang Permudah Orangtua Mencari Daycare

SURYAMALANG.COM|MALANG - Aplikasi Boonda buatan start up Malang untuk membantu pencarian daycare diluncurkan, Sabtu (4/3/2023). Aplikasi ini dikembangkan oleh PT Garapan Teknologi Indonesia.

"Kami masih trial launching," jelas Bagus Trihanto Nugroho dari pengembang aplikasi pada suryamalang.com di 11:12 Kopi. Dikatakan, ini merupakan media solusi untuk parenting. Ia membuat aplikasi ini berawal dari problem pribadi.

Di mana orangtua sama-sama bekerja. "Terus galau anaknya bagaimana?" ceritanya. Akhirnya menemukan solusinya yaitu bagaimana menemukan daycare terdekat.

"Saat ini yang masih bergabung ada 20 daycare. Ada 11 daycare di Kota Malang dan sembilan daycare di Mojokerto," kata ayah tiga anak ini. Maka pihaknya akan bermitra dengan daycare yang ada di berbagai kota. Malang dijadikan pilotingnya.

Nanti, lanjutnya, ia ingin menjangkau daycare di Malang Raya dan bisa berkembang secara nasional. Untuk menjadi mitranya adalah bisnis daycare.

"Bukan yang misalkan dititipkan ke tetangga. Setelah kita riset, maka daycare yang sesuai kriteria kita adalah daycare yang memiliki struktur organisasi. Minimal owner bukan sebagai pengasuh," kata dia.

Maka yang disasar adalah bisnis daycare yang sudah punya tim dan tim administrasinya. Dengan aplikasi ini, orangtua melakukan pencarian daycare. Nanti ada filter berdasarkan fasilitas apa saja. Dan di daycare itu ada juga berdasarkan usianya.

Setelah didapatkan, baru melakukan pemesanan. Untuk pembayaran bisa melalui m banking.

"Mirip pemesanan kamar hotel," kata dia. Aplikasinya bisa diunduh di playstore. Untuk menjangkau sasarannya, Bagus masih memanfaatkan inner circle dan medsos. Hal ini karena aplikasinya baru mulai 14 Februari 2023.

Sedang sasaran pasar aplikasi ini adalah orangtua usia 25-40 tahun dengan usia anak mulai baru lahir sampai 7 tahun. 

Bagus menyebutkan jika empat entitas aplikasi yang ada di Indonesia digabung menjadi satu di Boonda. "Isinya juga ada parenting," jawabnya. Dengan pihak daycare, pihaknya hanya memberikan potongan lima persen dari layanan. Sisanya tetap menjadi pemasukan daycare.

Untuk mengenalkan ini, pihaknya melakukan pengenalan pada mama-papa muda dengan menghadirkan psikolog Ayu Dewanti P MPSi. Ayu membawakan tema "Pentinghya Support System Dalam Pengasuhan Anak di Era Digital". 

"Galau gak sih anak masuk daycare? Aman gak ya ? Pasti ada pemikiran seperti itu ketika orangtua hendak menitipkan anaknya di daycare," kata Ayu di acara itu.

Dikatakan, anak yang berada di daycare yang berkualitas, maka anak akan berdampak pada kogkitifnya. Apalagi pengasuhnya perhatian, penuh kasih sayang dan bisa menstimulasi. 

Daycare dengan kelompok kecil lebih bagus. Meski orangtua sudah terbantu dengan daycare, orangtua tetap harus memberi penyeimbang kasih sayang sebagai pelengkap buat anak. Jika itu tidak dilakukan, maka akan memberikan dampak pada anak. Misalkan sikap agresif dan tidak taat perilakunya.