Breaking News

Kakak AGH Bantah Adiknya Terlibat, Padahal Bukti Digital Ada Rencana Penganiayaan dengan Mario Dandy

Kakak AGH bantah adiknya terlibat perencanaan penganiayaan David. Namun, keterangannya justru berbanding terbalik dengan bukti digital yang ada. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Instagram
Kakak AGH Bantah Adiknya Terlibat, Padahal Bukti Digital Ada Rencana Penganiayaan dengan Mario Dandy 

SURYAMALANG.COM - Kasus penganiayaan David yang dilakukan oleh Mario Dandy kini memasuki babak baru. 

Terlebih lagi kini sosok AGH, pacar Mario Dandy kini resmi ditetapkan sebagai pelaku penganiayaan David

Meski begitu, baru-baru ini sosok kakak AGH muncul ungkap kronologi kejadian dari informasi soal dugaan perbuatan tidak baik yang dilakukan David pada AGH.

Bahkan saat itu Ivana Yoan menegaskan bahwa AGH justru menghalangi Mario Dandy serta menolong David setelah mengalami penganiayaan tersebut.

Namun, dari keterangan kakak AGH itu justru berbanding terbalik dengan bukti digital yang ada. 

Bahkan, pihak kepolisian memaparkan jika aksi penganiayaan David itu sudah direncanakan degan matang oleh Mario Dandy serta AGH

Polisi kini telah tetapkan 2 tersangka serta 1 pelaku anak yang berkonflik dalam hukum pada kasus penganiayaan David.

Mereka ini yaitu Mario Dandy (20), Shane Lukas (19), dan juga AGH (15), pacar anak pejabat pajak.

Siasat Licik AG Kini Jadi Pelaku, Sudah Rencanakan Penganiayaan David dengan Shane dan Mario Dandy
Siasat Licik AG Kini Jadi Pelaku, Sudah Rencanakan Penganiayaan David dengan Shane dan Mario Dandy (Instagram)

AGH sendiri sudah ramai jadi perbincangan publik gegara dirinya disebut bak PC dalam kasus pembunuhan Brigadir J karena disebut jadi sosok yang provokasi Mario Dandy lakukan penganiayaan pada David.

Polisi sendiri kini juga memiliki bukti digital kalau penganiayaan David ini sudah direncanakan matang oleh Mario Dandy hingga AGH.

Apa sajakah bukti digital penganiayaan David yang telah dikantongi oleh polisi ini?

Dilansir Wartakotalive.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi ungkap adanya perencanaan sejak awal untuk aniaya David yang dilakukan para tersangka dan pelaku ini.

Hengki bahkan mengatakan kalau perencanaan ini telah disusun secara matang oleh mereka.

Kata Hengki, hal ini diketahui berdasarkan bukti digital.

Bukti ini diantaranya data dari Mario Dandy yang menelpon Shane Lukas hingga AGH yang ikut dalam mobil.

Dari sinilah polisi menemukan mensrea atau niat jahat dari ketiganya.

"Kami melihat di sini bahwa dari bukti digital, ada perencanaan sejak awal.

"Pada saat Mario mulai menelpon SL, kemudian bertemu SL, kemudian pada saat di mobil bertiga, ada mensrea, ada niat di sana," kata Hengki kepada awak media, Kamis (2/3/2023).

Selanjutnya, ketiganya pun sampai di lokasi dan Mario Dandy pun langsung aniaya David secara sadis.

Penganiayaan ini yaitu 3 kali tendangan ke arah kepala, 2 kali menginjak tengkuk dan sekali memukul bagian belakang kepala.

Tak sampai disitu, terdapat kata-kata 'free kick' yang buat Mario tendang kepala David seperti tendangan bebas dalam pertandingan bola.

"Ada kata-kata, 'gua gak takut kalau anak orang mati'.

"Bagi penyidik, di sini dan sudah kami koordinasikan, kami konsultasikan dengan ahli, ini bisa merupakan mensrea atau niat jahat itu," kata Hengki.

Kata Hengki, selain itu untuk lakukan penyidikan secara komprehensif, pihaknya telah amankan berapa alat bukti.

Antaranya yaitu chat WhatsApp, hingga rekaman CCTV.

Ditambah juga keterangan dari 10 saksi yang saling berkesesuaian.

Sampai akhirnya bisa tentukan peran dari masing-masing tersangka dan pelaku.

Atas hal ini, pihak kepolisian pun lakukan peningkatan kasus dan jadikan AGH ini statusnya setara tersangka.

Namun karena AGH masih di bawah umur, ia pun menjadi pelaku anak yang berkonflik dalam hukum.

"Yang perlu kami tekankan mengapa terhadap peningkatan status AG ini membutuhkan waktu yang lama kami harus mengikuti prosedur yang diatur dalam UU perlindungan anak dan UU peradilan anak," kata Hengki.

Sebelumnya, kakak AGH, Ivana Yoan merunut kronologi kejadian mulai dari informasi soal dugaan perbuatan tidak baik yang dilakukan David pada AGH.

Menurut Ivana Yoan, informasinya itu didapat dari APA yang kemudian dikonfirmasi Dandy pada AGH.

Dari situ, setiap pertemuan Mario Dandy Satriyo selalu menanyakan ke AGH kapan bisa bertemu David.

Sampai kemudian AGH dan Mario Dandy Satriyo bertemu.

"Awalnya hanya ingin bertemu dan pergi bareng aja. Saat itu baru ingat kartu pelajar masih ada di dia," kata Ivana Yoan dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Najwa Shihab.

Menurut Ivana, Mario Dandy Satriyo kemudian menyuruh AGH chat David Ozora menanyakan posisinya ada dimana.

"Apa memungkinkan untuk bertemu untuk mengembalikan kartu pelajar tersebut," kata Ivana.

Dandy saat itu menyuruh AGH bertemu David di Senayan.

Menurut Ivana Yoan pun menyuruh AGH berbohong pada David.

"MDS juga menyuruh AGH untuk berbohong bahwa AGH sedang bersama kakak. Kemudian D bertanya, 'kaka lu bukannya lagi gak di sini'. kemudian MDS menyuruh AGH untuk menjawab, 'kakak sepupu maksudnya'," jelas Ivana Yoan.

Ivana menyebut saat itu adiknya tak nyaman bertemu David Ozora dengan kondisi berbohong seperti itu.

Adik Ivana Yoan pun berusaha mengulur waktu dengan pulang ke rumah.

"Pulang ke rumah ganti baju terus berangkat lagi ke sebuah mal di Bintaro untuk treatment. saat itu MDS menunggu di luar," katanya.

AGH kemudian meminta Mario Dandy mengirimkan kartu pelajar yang ada di tasnya dikirim menggunakan ojek online.

Selama AGH treatment, Mario Dandy Satriyo menjemput Shane Lukas.

"MDS dan S sudah membicarakan hal ini. S berkata ke MDS, 'wah parah sih kalau gua jadi lu gua gak terima pukulin aja, parah tuh'," kata Ivana.

Ivana Yoan menerangkan bahwa AGH baru pertama kali bertemu Shane, dan sama sekali tidak membicarakan David Ozora.

Mereka lantas berangkat ke Lebak Bulus, berencana datang ke rumah David Ozora.

"Baru dikabarkan D sedang berada di rumah R di daerah pesanggrahan. mereka ke sana," kata Ivana Yoan.

Sesampainya di lokasi daerah Pesanggrahan, mereka bertiga sempat menunggu di trotoar.

"MDS dan S berusaha membuka tralis di belakang garasi, namun tidak berhasil, sampai akhirnya menunggu di teras depan," jelas Ivana.

Saat itu Mario Dandy meminjam handphone AGH untuk mengirim pesan pada David Ozora.

"Ngirim voice note isinya ajakan agar D turun. D sudah tahu ada MDS di situ. Karena voice note tersebut juga mengenalkan diri, 'halo ini gua Dandy', kemudian dia mengajak turun," katanya.

Isi voice note tersebut dari baik-baik sampai suara Dandy yang meninggi hingga menebar ancaman pada David.

"Awalnya baik-baik namun ada beberapa voice note yang akhirnya intonasi MDS meninggi, 'lu yang turun atau gua yang naik', kata-kata itu yang membuat D turun," jelas Ivana Yoan.

Ketika David keluar rumah, AGH langsung mengembalikan kartu pelajar pada David.

Mario Dandy Satriyo kemudian mengisyaratkan agar AGH dan Shane Lukas minggir.

"MDS isyarat bahasa tubuh untuk minggir karena dia ingin ngobrol baik-baik dengan D. Kemudian AGH mengambil minum di mobil. Ketika balik D sedang lama kondisi push up," kata Ivana Yoan.

Berdasar keterangan AGH, kata Ivana, sempat ada sekuriti yang patroli menghampiri mereka.

Namun Mario Dandy Satriyo kembali berbohong hingga satpam tersebut pergi.

"Ada satpam datang yang patroli, 'ada apa di sini ?', MDS jawab, 'ada cod pak', 'sudah ketemu orangnya?, MDS menjawab, 'sudah ketemu di rumah yang mobil merah'. kemudian satpam pergi. MDS menyuruh D melanjutkan push up," kata Ivana Yoan.

Mario Dandy Satriyo kemudian meminta Shane Lukas merekam aksinya.

Mario Dandy Satriyo, Shane Lukas dan AG rencanakan aniaya David Ozora (Tribunnews.com/Kompas.com)
"Yang merekam kejadian tersebut adalah S," katanya.

Ivana Yoan mengakui bahwa adiknya, AGH, memang sempat merekam penganiayaan David.

"Di akhir video S seperti megoper HP karena S ingin menghampiri korban, S ingin maju ke depan, makanya handphonenya diberikan ke AGH. AGH refleknya ya menerima saja karena dia syok," kata Ivana Yoan.

Barulah setelah ibu dari teman David teriak, AGH seakan tersadar dari syoknya.

"Suara seperti tertawa tidak ada yang tertawa dari pihak AGH dan sama sekali tidak menunjukan senang malah sebaliknya dia takut makanya dia mengalihkan pandangan, makanya diberikan HP dia terima-terima aja. Di detik akhir ibu saksi R, N, bertertiak. Setelah teriakan 'woy' AGH tersentak, dia tersadar dari freezenya itu, respon pertamanya yaitu mematikan HP tersebut," kata Ivana Yoan.

Ivana Yoan juga membantah soal kabar adiknya, AGH, melakukan selfiie di atas tubuh David Ozora. 

Menurutnya, AGH justru menopang kepala David di pangkuannya.

"AGH menopang kepala D di pangkuannya, tangan kirinya memagang tangan D. AGH menopang, dia membisikan pada D agar tenang mengatur napas." kata Ivana Yoan, kakak AGH.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved