Realistis Tanpa Jokowi: Pengamat Ungkap Alasan Projo Pindah ke Prabowo, Tak Berbuah Insentif Lagi

Realistis tanpa Jokowi: pengamat ungkap alasan Projo hapus logo dan pindah haluan ke Prabowo, keluarga Solo tak berbuah insentif lagi.

|
KOMPAS.com / IRFAN KAMIL/Tangkap layar KOMPASTV sumber: PROJO
PROJO PINDAH HALUAN - Presiden Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Organisasi relawan pendukung Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi (KIRI) di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (14/10/2023) sore. Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi (KANAN) tak hadir dalam Kongres ke-III Relawan Projo, mengirimkan pesan melalui video pada Sabtu (1/11/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Organisasi relawan Projo yang selama ini militan mendukung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) kini menegaskan afiliasi dengan Prabowo Subianto. 

Manuver politik Projo yang berpindah haluan ke Prabowo dinilai pengamat politik sebagai langkah yang realistis.

Dalam Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025), organisasi tersebut mengumumkan lima poin keputusan. 

Salah satunya adalah mendukung pemerintahan Prabowo dan pencalonan sang presiden di Pilpres 2029.

Projo juga memutuskan untuk mengubah logo organisasi yang sebelumnya bergambar siluet Jokowi.

Baca juga: Tanggapan Rocky Gerung Plesetan Projo Pro Judi Online Catut Sosok Budi Arie: Itu dari Kecerdasan

Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menegaskan, Projo selama ini bukanlah singkatan dari frasa "pro-Jokowi."

Meskipun demikian, Budi Arie menyatakan pihaknya tidak akan "meninggalkan" Joko Widodo.

Menurut Budi Arie, transformasi organisasi Projo pun telah dikomunikaskan dengan eks wali kota Surakarta tersebut.

“Pak Jokowi adalah bagian dari sejarah Projo yang tidak boleh dilupakan. Tanpa beliau, tidak akan ada Projo seperti sekarang,” kata Budi Arie, Minggu (2/11/2025) melansir KompasTV.

Pengamat: Alasan Projo Pindah ke Prabowo

Pengamat politik Agung Baskoro menyebut, langkah berpindah haluan ke Prabowo adalah "pragmatisme politik" yang ditunjukkan Projo, sebab mereka butuh "survive" secara politik pasca-masa kepresidenan Jokowi.

Baca juga: Relawan Projo Berikan Dukungan untuk Gunawan Wibisono dan Umar Usman di Pilbup Kabupaten Malang 2024

Agung menilai, keputusan Projo menjadi "benteng" Jokowi dan keluarga tidak membuahkan insentif politik yang maksimal, sehingga wajar jika Budi Arie merapat ke Partai Gerindra dan pindah pijakan. 

"Suka atau tidak, Budi Arie dan Projo butuh backup politik baru pasca-Pak Jokowi tak lagi menjabat," kata Agung Baskoro Minggu (2/11/2025). 

"Apalagi serangan demi serangan yang dihadapi Projo sebagai benteng utama Pak Jokowi dan keluarga Solo tak berbuah insentif politik yang maksimal." lanjutnya. 

Baca juga: Projo Malang Usung Misi Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran di Pilpres 2024

Agung menyatakan, Projo butuh dukungan politik terutama setelah Budi Arie terdepak dari kabinet. 

Organisasi itu disebutnya membutuhkan dukungan untuk menghadapi tantangan dan dinamika politik ke depan.

Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved