Berita Malang Hari Ini
Prof Dr Rifa Hidayah MSi Jadi Guru Besar Pertama di Fakultas Psikologi UIN Malang
Prof Dr Rifa Hidayah MSi menjadi guru besar (gubes) di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Prof Dr Rifa Hidayah MSi menjadi guru besar (gubes) di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang.
Pengukuhan Dekan Fakultas Psikologi (FPsi) sebagai gubes baru ini digelar pada Selasa (7/3/2023).
Rifa merupakan guru besar pertama di Fakultas Psikologi UIN Malang. Rifa membawakan pidato ilmiah tentang Penguatan Pengasuhan, Iklim Sekolah dan Kecerdasan Sosial dalam Mendukung Kemandirian Belajar Anak.
"Keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada kecerdasan intelektual anak. Tapi juga aspek lainnya, termasuk menyiapkan anak mandiri belajar," kata Rifa.
Belajar mandiri membuat anak bisa meningkatkan kualitas individu dalam tindakan sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.
Jadi, selain kecerdasan sosial, juga ada pengaruh iklim sekolah dan pola pengasuhan orangtua. Untuk kemandirian anak, orang tua dan guru bisa memberi ruang kepada anak.
"Kemandirian tidak lepas dari pengasuhan orang tua dalam mendidik anak bertanggung jawab," katanya.
Menurutnya, indikasi iklim sekolah yang baik adalah tingginya kualitas karakter pada anak.
"Mengajari dan memahami anak sejak dini perlu pola komunikasi yang baik," imbuhnya.
Rektor UIN Malang, Prof Dr Zainuddin MA berharap jabatan tersebut bisa menambah semangat kerja Rifa untuk mengabdi di UIN.
Menurutnya, gubes harus menjaga kualitas dan jabatan puncaknya di perguruan tinggi.
"Tuntutan berkarya tidak akan berhenti. Dosen harus melaksanakam tridarma perguruan tinggi," kata Zainuddin.
Zainuddin pun mengamini materi pidato Rifa. Menurutnya, pendidikan dan pola pengasuhan anak di era digital menjadi tantangan besar.
"Banyak kasus bermunculan karena kenakalan remaja, seperti perundungan. Misalnya baru-baru ini ada anak pejabat pajak yang menganiaya anak," terangnya.
Zainuddin menilai tri pusat pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat mengalami pergeseran.
"Terutama pada ibu-ibu yang berkarier di kota besar. Kadang mereka tidak ada waktu untuk anak-anaknya. Praktiknya, anak diasuh PRT," imbuhnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.