Aksi Wisatawan Nonton Gunung Merapi Erupsi Viral, Begini Respon Pengelola Banyak yang Asyik Foto
Viral Gunung Merapi Erupsi jadi tontonan wisatawan, begini respon pengelola saat banyak yang justru asik foto.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, - Aksi para wisatawan nonton Gunung Merapi Erupsi viral di media sosial dan jadi perbincangan hangat.
Alih-alih takut, para wisatawan tersebut justru asik foto dan merekam momen Gunung Merapi Erupsi.
Pihak pengelola wisata Ketep Pass, Magelang pun sudah angkat bicara mengenai aksi para pengunjung yang tak panik sama sekali itu.
Sementara Gunung Merapi mengalami erupsi pada Sabtu, (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.
Awan panas guguran pun meluncur ke arah barat daya, menuju alur Kali Bebeng dan Kali Krasak di Sleman.
Dalam video yang beredar viral di media sosial, terlihat banyak para wisatawan yang berkunjung ke Ketep Pass dan Puncak Argapura di Magelang, Jawa Tengah.
Bersamaan dengan Gunung Merapi Erupsi, para wisatawan asyik mengabadikan momen tersebut.
Tampak Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini meluncurkan guguran awan panas.
Tak pelak, video para wisatawan yang merekam erupsi tersebut ramai diperbincangkan di media sosial Twitter dan menjadi trending dengan tagar Merapi.
Manajer Pemasaran Ketep Pass Edward Alfian pun buka suara.
Pihaknya mengatakan, sekitar satu jam setelah erupsi, abu mulai turun di wilayah sekitaran Ketep Pass.
“Saat ini cuaca kembali cerah. Dari Ketep tampak asap sulfatara masih mengepul di puncak Merapi,” kata Edward dikutip dari Wartakotalive.
Artikel Tribunnews.com 'Viral Wisatawan Ketep Asik Abadikan Erupsi Gunung Merapi'.

Tanpa rasa takut para wisatawan ini menyaksikan semburan awan panas yang dikeluarkan Gunung Merapi dari lokasi Ketep Pass.
“Mereka malahan mendapatkan sensasi menyaksikan luncuran awan panas. Mereka menyaksikan dari menara Ketep Pass yang baru diresmikan Bupati Magelang Jumat kemarin,” kata Edward.
Namun Edward tetap meminta wisatawan yang datang ke Ketep tetap mengenakan masker untuk menjaga kesehatan dan juga keselamatan diri masing – masing.
Berbeda dengan di Ketep, dikutip dari Tribunnews para penambang pasir di wilayah Gunung Merapi justru terekam panik akibat luncuran awan panas tersebut.
Meski sempat panik, namun beredar di media sosial saat Merapi berstatus siaga, para pekerja pasir masih terus beroperasi.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sugeng Mujiyanto mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa tambang pasir untuk tidak beroperasi.
Menurutnya, itu adalah kebijakan dari instansi lain.
“Jadi gini, kami ini memberikan early warning (peringatan dini), ya, (berupa) rekomendasi-rekomendasi. Boleh (atau) tidak boleh (menambang pasir) itu kan ada instansi-instansi lain,” jelas Sugeng.
“Nah, kami sudah memberikan rekomendasi yang nanti mestinya digunakan oleh masyarakat. Tapi kan kami tidak bisa (bilang) ‘Hei, harus pergi’, kan tidak begitu, ya,” katanya.
Pihaknya menyebut saat ini sudah berupaya untuk meminimalisir korban dalam erupsi Merapi ini.
Namun, Sugeng tak bisa memaksa masyarakat untuk langsung pergi meninggalkan lokasi.
“Kan masyarakat masing-masing, ya. Jadi kami nggak bisa (bilang) ‘Kalau nggak pergi nanti…’ apa gitu, ya, nggak. Kita hanya (menyampaikan) konsekuensi saja,” imbuh Sugeng.
“Kami ini prinsipnya untuk meminimalisir korban. Nah, kira-kira seperti itu. Jadi, prinsip kami adalah seperti itu,” tutur Sugeng.
- Update Erupsi Terbaru
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengeluarkan laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 12 Maret 2023, pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.
Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.
Di dalam laporan tersebut tercatat Gunung Merapi teramati mengeluarkan awan panas guguran sebanyak enam kali.
"Teramati awan panas guguran 6 kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya," tulis Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengutip Kompas.com.
Selain itu, dari pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati guguran lava pijar sebanyak 7 kali.
Jarak luncur lava pijar maksimum 1.700 meter ke barat daya.
Data kegempaan di Gunung Merapi awan panas guguran sebanyak 6 dengan amplitudo 31-70 mm dan durasi 60.9-190 detik.
Guguran sebanyak 25 dengan amplitudo 4-30 mm dan durasi 32.5-132.6 detik.
Hybrid/Fase Banyak Jumlah 12 dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan durasi 5.7-7.7 detik.
Vulkanik Dangkal sebanyak 6 dengan amplitudo 28-75 mm dan durasi 7.4-15.4 detik.
Vulkanik Dalam sebanyak 1 dengan amplitudo 12 mm, S-P 0.5 detik dan Durasi 10.5 detik.
BPPTKG masih menenatapkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
wisatawan nonton Gunung Merapi Erupsi
Gunung Merapi erupsi
Gunung Merapi
wisatawan
wisata Ketep Pass
Magelang
awan panas
viral di media sosial
suryamalang
Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud dengan Tulisan Latin, Lengkap Bacaan Doa Setelahnya |
![]() |
---|
LINK NONTON Drama Korea The Winning Try Episode 1-6 Sub Indo, Baca Dulu Sinopsisnya |
![]() |
---|
25 Link Twibbon HUT Ke-80 RI 2025 Terbaru Gratis, Cukup Dibuat di HP dan Edit Foto Sesuka Hati |
![]() |
---|
Ancaman Berat Komisioner KPUD Solo, DKI hingga KPU Pusat Jika Ijazah Jokowi Palsu, Bisa Dipidana |
![]() |
---|
Syarat Diskon Tambah Daya Listrik PLN Potongan 50 Persen Bulan Agustus 2025 Maksimal 7.700 VA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.