Fakta-fakta Sosok A Provokator Pembacokan Pelajar SMK di Bogor, Beruntung Tak Bisa Kena Pidana
Fakta-fakta sosok A provokator pembacokan pelajar SMK di Bogor, beruntung tak bisa kena pidana, kenapa?
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, - Fakta-fakta sosok A provokator pembacokan pelajar SMK di Bogor belum lama ini terungkap.
Peran A yang jadi pemicu aksi brutal para pelaku tersebut ternyata sudah diselidiki oleh pihak kepolisian.
Beruntung A yang melakukan provokator itu tak bisa kena pidana karena beberapa alasan yang diungkap polisi.
Peran A dan perilakunya saat memprovokasi para pelaku hingga terjadi pembacokan terhadap pelajar di Bogor itu diungkap Kepolisian Resor Kota Bogor.
Berikut ini rangkuman fakta-fakta sosok A:
1. Peran A
Dalam kasus tewasnya pelajar SMK Bina Warga 1 di Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, A berperan sebagai provokator.
Hal itu seperti dijelaskan Plh Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Eka Chandra Mulyana.
Eka mengatakan, peran provokator A ini hanya memanaskan suasana.
2. Memprovokasi di Live IG
Menurut Eka, provokator A ini datang dengan berkomentar langsung menantang di media sosial.
Adapun provokator A yang menantang ini melakukannya secara acak.
"Namanya juga provokator. Dia masuk ke live IG (Instagram) kan tiba-tiba dia komen menantang kan" tutur Eka mengutip TribunJakarta.com, Rabu (15/3/2023).
"Dia (A) melakukannya secara acak. Contoh, ada sekolah rival yang live IG. Nah, dia langsung komen nantang," imbuh Eka.
Artikel TribunJakarta 'Terkuak Sosok Provokator Pelaku Pembacokan di Bogor'.
3. Identitasnya Sudah Diketahui

Eka juga sudah mengetahui identitas provokator tersebut.
Kendati demikian, Eka menilai A tidak akan terkena tindak pidana.
Eka menyebut, aksi A tidak ada hubungannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh para pelaku.
"Ini dua hal yang berbeda. Antara provokator dengan pelaku tidak ada hubungannya" ujar Eka.
"Kan dia random. Sehingga tidak ada proses yang hukum yang dilakukan," kata Eka.
4. Pelaku Mengaku Terprovokasi
Adapun motif pelaku MA (17), SA (18), dan ASR (17) membacok siswa SMK Bina Warga 1 karena terprovokasi oleh tantangan via Instagram.
"Pelaku terprovokasi berupaya untuk membalas dengan melakukan tindak tersebut ke sasaran acak"
"Saat itu korban terkena tebasan sajam," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Selasa (14/3/2023).
Korban ditebas oleh pelaku ketika tengah menyebrang di lampu merah Simpang Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Jumat (10/3/2023).
Pelaku berinisial MA (17) dan SA (18) ditangkap di dua lokasi berbeda setelah bersembunyi dari kejaran polisi.
Sementara satu pelaku lainnya, yakni ASR (17) masih buron.
5. Dugaan ASR Disembunyikan Keluarga
Hingga saat ini, Polresta Bogor Kota belum menemukan titik terang terkait keberadaan eksekutor pembacokan siswa SMK itu.
"Kami sedang berupaya mencari ASR melalui kerabat dan keluarga. Namun saat ini belum ada titik terang, namun tetap kami optimalkan," kata Eka, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (15/3/2023).
Eka menjelaskan, proses pencarian ASR ini terus dilakukan dengan bantuan informasi yang didapatkan oleh kepolisian, termasuk informasi yang didapatkan dari pihak keluarga ASR itu sendiri.
Namun, Eka mengakui pihak Polresta masih belum menemukan titik terang keberadaan ASR ini.
Sementara itu, kepolisian menaruh kecurigaan keluarga turut menyembunyikan ASR.
"Kemungkinan kecurigaan kami disembunyikan. Ya, namanya orangtua ke anaknya. Tapi, kami imbau kalau disembunyikan ketika disembunyikan kami proses," ungkap Eka.
Artikel TribunnewsBogor 'Kehidupan Miris Tukul Eksekutor Pembacokan Siswa SMK Bogor'.
6. Catatan Kriminal ASR
Menurut Eka, ASR alias Tukul yang kini duduk di bangku kelas XI ternyata merupakan residivis jambret telepon seluler.
"Berdasarkan catatan polsek setempat pernah terlibat masalah hukum jambret handphone, terhadap anak di bawah umur juga," kata Eka.
Menurut Eka, ASR juga sangat jarang pulang ke rumahnya.
Eka mengindisikasikan ASR bersembunyi di rumah kerabat atau rekannya.
"ASR ini kemungkinan berada di tempat kerabat atau temannya. Secara keseharaian memang jarang tinggal di rumah, lebih banyak tinggal dengan teman atau menginap di luar," jelas Eka.
Adapun orangtua ASR, kata Eka, telah berpisah.
Ibunya merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Sementara ayahnya merupakan buruh serabutan.
Eka menerangkan ASR alias Tukul merupakan pelaku yang duduk di paling belakang ketika dibonceng menggunakan PCX putih.
Saat kejadian ASR mengenakan topi berwarna kuning.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
sosok A provokator pembacokan pelajar
pembacokan pelajar SMK di Bogor
provokator
Kepolisian Resor Kota Bogor
Bogor
Arya Saputra
pembacokan
pelajar di Bogor
suryamalang
ADA 4 Syarat Andre Rosiade untuk Pratama Arhan Sebelum Menikahi Azizah Salsha, Kini Berakhir Cerai |
![]() |
---|
Lirik Sholawat Jibril Shallallahu ala Muhammad Dibaca 1000 Kali Saat Malam Jumat, Penarik Rezeki |
![]() |
---|
Penyebab Cerai Pratama Arhan dan Azizah Secepat Kilat 2 Kali Sidang Langsung Beres, Masih Bisa Rujuk |
![]() |
---|
'AKAN SAYA TUNTUT' Dokter Tifa Soroti Pernyataan Blunder Rektor UGM Soal Sebut Jokowi Sarjana Muda |
![]() |
---|
UGM Diminta Stop Klarifikasi Ijazah Jokowi Jangan Bela Mati-matian, Pakar: Dianggap 'Melindungi' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.