Berita Malang Hari Ini
Mahasiswa Sumbang Angka Pengangguran di Kota Malang, Sutiaji: Penyakitnya Sudah Diketahui
Pengangguran terbuka di Kota Malang lebih tinggi daripada Provinsi Jatim dalam tiga tahun terakhir.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengangguran terbuka di Kota Malang lebih tinggi daripada Provinsi Jatim dalam tiga tahun terakhir.
Diduga tingginya pengangguran terbuka karena banyak mahasiswa yang belum bekerja tapi tidak mau pulang kampung setelah menyelesaikan kuliah di Kota Malang.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang di atas 7 persen selama tiga tahun terakhir.
Perinciannya, tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang sebanyak 9,61 persen pada 2020, sebanyak 9,65 persen pada 2021, dan sebanyak 7,66 persen pada pada 2022.
Tingkat pengangguran terbuka di Kota Malang lebih tinggi daripada tingkat Provinsi Jatim.
Tingkat pengangguran terbuka di Jatim pada 2020 mencapai 5,84 persen, sebanyak 5,74 persen pada 2021, dan sebanyak 5,49 persen pada 2022.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan pengangguran terbuka terjadi karena banyak mahasiswa yang tidak pulang ke kampung halaman setelah lulus kuliah. Padahal lulusan perguruan tinggi (PT) tersebut tidak memiliki pekerjaan di Kota Malang.
Sutiaji menyatakan jumlah mahasiswa baru di Kota Malang mencapai 800.000 orang per tahun.
Angka itu terus bertambah setiap tahun seiring penerimaan mahasiswa baru. Potensi jumlah pengangguran pun banyak berasal dari lulusan PT.
"Penyakitnya sudah diketahui. Setelah lulus, banyak mahasiswa yang tidak mau kembali ke kampung halaman sehingga menjadi pengangguran terbuka," ujar Sutiaji, Rabu (22/3).
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan menyatakan kategori lulusan mahasiswa menempati jumlah tertinggi pengangguran terbuka di Kota Malang.
Disnaker PMPTSP tetap mendata lulusan PT tersebut meskipun tidak ber-KTP Kota Malang.
Pemkot akan berkolaborasi dengan PT untuk menekan angka pengangguran terbuka. "Ada PT yang membuat job fair untuk menampung lulusannya. Saya harap PT lain juga membuka job fair," kata Arif.
Menurutnya, alumni juga bisa berperan dallam mengantarkan lulusan PY untuk mendapat pekerjaan. "Kami juga akan koordinasi dengan PT agar bisa memantau mahasiswa dan alumni yang belum kerja," paparnya.
Anak muda juga bisa memanfaatkan Malang Creative Center (MCC) untuk membuka peluang usaha. Selama ini sudah banyak anak muda yang mengikuti pelatihan untuk mendukung usaha mandiri.
"Ada laboratorium dan fasilias pelatihan kerja di MCC. Ada 70 orang yang mengikuti pelatihan kerja. Kami juga akan menggelar pelatihan lagi setelah Lebaran," ungkapnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.