Jadwal Imsakiyah Malang Hari Ini Minggu 2 April 2023 dan Sekitarnya, Serta Bacaan Doa Qunut Subuh

Simak Jadwal Imsakiyah Malang Minggu 2 April dan sekitarnya pada 11 Ramadan 1444 H lengkap dengan badaan doa qunut subuh.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
canva
Ilustrasi makan sahur 

SURYAMALANG.COM - Simak Jadwal Imsakiyah Malang Minggu 2 April dan sekitarnya pada 11 Ramadan 1444 H lengkap dengan badaan doa Qunut Subuh.

Selain jadwal Imsakiyah Malang, simak pula jadwal buka puasa Ramadan dan jadwal sholat untuk wilayah Kota Malang, Batu, Surabaya dan sekitarnya.

Bagi siapapun yang sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan, mengetahui informasi terkait jadwal Imsakiyah Malang dan jadwal buka puasa Malang menjadi hal wajib agar ibadah Ramadan lancar tanpa takut tertinggal.

Melansir dari hasil keputusan Sidang Isbat Kementerian Agama, Rabu (22/3/2023) petang, ditetapkan jika 1 Ramadan 1444 Hijriah dimulai pada hari Kamis 23 Maret 2023. 

Muhammadiyah juga telah menetapkan jadwal awal puasa 1 Ramadan 2023 jatuh pada hari Kamis 23 Maret 2023.

Berikut jadwal imsakiyah Malang Minggu 2 April 2023 untuk wilayah Malang dan Sekitarnya:

1. Kota Malang : 04:07 WIB

2. Kabupaten Malang  : 04.07 WIB

3. Kota Batu : 04.08 WIB

4. Kota Surabaya : 04:07 WIB

5. Kabupaten Sidoarjo : 04:07 WIB

5. Selengkapnya untuk wilayah lain bisa dilihat di sini : LINK

Melalui situs tersebut, masyarakat di seluruh Indonesia bisa mendapatkan informasi jadwal imsakiyah di wilayahnya dari 1 Ramadan hingga 30 Ramadan.

Jika ingin mengetahui informasi jadwal imsakiyah di wilayah Anda, ada pilihan "Provinsi", kemudian "Kabupaten/Kota".

Anda tinggal memasukkan jadwal imsakiyah di provinsi dan kabupaten/kota yang Anda butuhkan, jadwal satu bulan akan ditampilkan pada laman tersebut.

  • Berikut jadwal imsakiyah, buka puasa dan sholat Minggu 2 April 2023  

Kota Malang

Imsyak Shubuh Terbit  Dhuha  Dzuhur  Ashr   Maghrib  Isya
04:07    04:17     05:30    05:54   11:35     14:52   17:36      18:46

Kabupaten Malang

Imsyak Shubuh Terbit  Dhuha  Dzuhur  Ashr   Maghrib  Isya
04:07    04:17     05:30    05:54   11:35     14:52   17:36      18:46

Kota Batu

Imsyak Shubuh Terbit  Dhuha Dzuhur    Ashr   Maghrib  Isya
04:08   04:18      05:31   05:55   11:36      14:53    17:37     18:46

Kota Surabaya

Imsyak Shubuh Terbit Dhuha  Dzuhur Ashr   Maghrib   Isya
04:07   04:17     05:30   05:54     11:35   14:51    17:36      18:46

Kabupaten Sidoarjo

Imsyak  Shubuh Terbit  Dhuha Dzuhur   Ashr  Maghrib   Isya
04:07    04:17      05:30   05:54   11:35      14:52  17:36      18:46

  • Doa Qunut Subuh Sendiri

Berikut doa qunut subuh sendiri yang dibaca saat menjalankan salat di rumah atau tidak berjamaah. 

Secara umum, doa qunut subuh sendiri dan berjamaah tidak berbeda jauh, hanya saja beda teknis dan tata cara pelafalannya. 

Doa qunut diucapkan sebagian umat Islam saat menjalankan ibadah salat subuh, tapi ada pula yang tidak.

Ditinjau dari bacaannya, ada 2 macam doa qunut sebagaimana dikutip dari smpi.alhasanah.sch.id, yaitu:

1. Qunut Subuh

Doa qunut yang dibaca dalam salat subuh pada iktidal rakaat akhir.

2. Qunut Nazilah

Doa qunut yang dibaca selain pada salat subuh, tapi bisa juga dibaca pada salat subuh.

Makna dari doa qunut nazilah lebih kepada meminta perlindungan dari marabahaya.

Membaca doa qunut subuh adalah amalan yang dilakukan ketika menegakkan salat subuh.

Doa qunut dilafalkan saat masih dalam posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal pada rakaat kedua, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama.

3. Niat Salat Subuh 

Sebelum takbiratul ikhram, silahkan berdiri tegak menghadap kiblat sambil mengukuhkan niat salat di dalam hati untuk melaksanakan ibadah salat karena Allah SWT.

Adapun niat salat subuh arab, latin dan artinya adalah sebagai berikut mengutip Sripoku.com:

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII FARDHOSH SHUBHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.

Artinya :

Aku berniat salat subuh dua raka'at menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala

Perhatian:

*Adaa-an : Bila salat sendiri

*Imaaman : Bila salat sebagai imam

*Ma'muuman : Bila salat sebagai makmum

      • Bacaan doa qunut subuh sendiri

Saat salat subuh sendiri, maka doa qunut dibaca dari awal sampai akhir sedangkan saat salat subuh berjamaah, makmum mengamini doa qunut yang dibaca imam.

Perbedaan lain, jika salat berjamaah, Imam dianjurkan mengubah lafal "ihdinî (berilah aku petunjuk)" dalam doa qunut subuh menjadi "ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.

Ini terjadi karena sang imam dalam posisi sedang memimpin salat serta berdoa bukan untuk dirinya saja, melainkan bersama seluruh jemaah salat subuh yang diimaminya.

Sementara jika salat subuh sendiri tak perlu mengubah lafal, tetap memakai "ihdinî (berilah aku petunjuk)". 

Dikutip dari Panduan Tuntunan salat Lengkap Kemenag Sumsel, apabila mengerjakan salat subuh, maka pada rakaat yang kedua, pada waktu iktidal berdiri tegak dari ruku' setelah membaca: "RABBANAA LAKAL HAMDU" lalu membaca doa qunut subuh sendiri sebagai berikut:

اَللهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَاأَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَيُقْضَى عَلَيْكَ، فَاِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ

Lafal latin: "Allaahumahdinii fiiman hadait, Wa aafinii fiiman aafait, Watawallani fiimangtawallait, Wabaariklii fiimaa a toit, Waqini birahmatika syaramaa qadhait, Fainnakataqdhi walayuqdha alaik, Wainnahu layadzillu mawwalait, Walaya izuman aadait, Tabarak tarabannaa wata aalait, Falakal hamdu alamaa qadhait, Astag firuka wa atuubu ilaik, Washallalloohu ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ala aalihi washahbihi wabaarik wasallam"

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau Pastikan.

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.

Segala Puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya”.

Mengutip Surya.co.id 'Bacaan Doa Qunut Dibaca saat Sholat Subuh Sendirian'.

      • Riwayat hadis 

Masih dari smpi.alhasanah.sch.id, doa qunut subuh menurut ulama mazhab Syafi'i dan Maliki tergolong hal sunah.

Dasarnya adalah hadis riwayat Anas bin Malik: Nabi Muhammad senantiasa melakukan qunut pada salat subuh sampai beliau meninggalkan dunia. (H.R. Ahmad)

Dalam pandangan ini, doa qunut salat subuh tergolong sebagai sunah ab'adl.

Artinya, ketika doa qunut salat Subuh tidak dilakukan, ia tidak sampai membatalkan salat, tapi dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi.

Namun, doa qunut salat subuh untuk ulama mazhab Hanbali dan Hanafi tidaklah dianjurkan.

Dasarnya adalah hadis: Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut saat salat fajar (salat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum. (HR Muslim).

      • Berikut tata cara doa qunut subuh:

- Ada beberapa kalangan yang berpendapat doa qunut subuh adalah sunnah.

- Membaca doa ini dilakukan ketika memasuki rakaat kedua, tepat saat masih berada di posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama dalam rakaat tersebut.

- Jika dalam salat berjamaah, imam dianjurkan untuk mengeraskan suara, sedangkan makmum mengamini doa yang dibacakan imam.

- Imam dianjurkan mengubah lafal "ihdinî (berilah aku petunjuk)" dalam doa qunut subuh menjadi "ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.

- Ini terjadi karena sang imam dalam posisi sedang memimpin salat serta berdoa bukan untuk dirinya saja, melainkan bersama seluruh jemaah salat Subuh yang diimaminya.

- Ketika doa yang dibacakan berisi permohonan (harapan) atau permintaan, maka dianjurkan posisi telapak tangan menghadap ke atas.

- Sebaliknya, jika sampai pada doa yang berisi menolak bala, maka posisi punggung tangan yang menghadap ke atas (membalikkan telapak tangan).

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved