Berita Malang Hari Ini

Enam Siswa MAN 2 Malang Diterima di Kampus di Luar Negeri, Ada yang di Enam Kampus

Sebanyak enam siswa MAN 2 Kota Malang diterima kuliah di sejumlah perguruan tinggi luar negeri melalui jalur beasiswa

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Askana Mirza Mawlana Irfany dan Reswara Anargya Dzakirullah (nomer dua dan tiga) didampingi Waka Humas (nomer 1) dan Waka Kesiswaan (nomer 4) di sekolah mereka, Rabu (5/4/2023). 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Sebanyak enam siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang diterima kuliah di sejumlah perguruan tinggi luar negeri melalui jalur Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari LPDP-Puspresnas tahun ini.

Bahkan salah satu dari mereka diterima di enam perguruan tinggi sekaligus. Mereka adalah Naila Atifa Asrif yang meraih beasiswa kuliah di Monash University, Australia dengan jurusan Computer Science.

Lalu Askana Mirza Mawlana Irfany dan Rakhdan Nawfal Aras yang diterima di enam kampus berbeda. Tiga siswa lainnya adalah Deandra Rasheesa Maheswari yang masuk di lima kampus, Reswara Anargya Dzakirullah masuk tiga kampus dan Labbaika Ziyadul Fikri di dua kampus.

"Tapi kita juga lagi menunggu pengumuman dari NTU (Nanyang Technological University di Singapura," jelas Askana dan Reswara pada suryamalang.com saat ditemui di sekolahnya, Rabu (5/4/2023).

Menurut keduanya, jika diterima di NTU nanti, kemungkinan besar akan memilih kuliah di sana. Selain faktor jarak yang lebih dekat dengan Indonesia, NTU juga perguruan tinggi bergengsi. Dan biaya hidupnya mungkin lebih terjangkau.

"Kalau saya berminat kuliah di Teknik Mesin," kata Arkana. Sedang Reswara ingin kuliah di Ilmu Komputer sebagai passionnya. Ditambahkan Arkana, ia diterima di perguruan tinggi di Hongkong, Belanda dan empat kampus di Australia. 

Sedang Reswana diterima di dua kampus di Australia dan satu kampus di Toronto Kanada. "Kalau di dua kampus di Australia, saya pilih Ilmu Komputer.

Kalau di Kanada, saya pilih Statistik," jawabnya. Namun jika memilih Kanada, ia merasa sangat jauh dan tiket pesawat juga mahal. Harapannya kini ke NTU yang pengumumannya pada pertengahan April sampai Mei 2023 nanti. 

Karena sudah memutuskan mendaftar ke perguruan tinggi di luar negeri, mereka sudah tidak ikut SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) untuk masuk PTN di Indonesia.

"Kami sudah mengorbankan tidak ikut SNBP," jawab mereka. Sedang orangtua mereka sangat mendukung pilihan mereka berkuliah di luar negeri. "Sebenarnya saya awalnya juga tidak ingin kuliah di luar negeri. Tapi saya lihat kakak kelas ada yang bisa kuliah ke luar negeri, saya jadi pingin," kata cowok ini.

Persiapan untuk mendaftar dilakukan sejak November 2022 lalu. Para siswa dibimbing mempersiapkan diri. Karena tiap kampus memiliki persyaratan berbeda-beda, seperti nilai TOEFL, ada yang minta membuat esai dan lain-lain.

Wakil Kepala MAN 2 Kota Malang bidang Kehumasan Ahmad Thohir Yoga menjelaskan biasanya beasiswa LPDP untuk mahasiswa S2 dan S3. Namun sudah ada yang untuk S1. 

"Ini patut disyukuri sehingga anak-anak dari SMK, MA dan SMA memiliki kesempatan mendapat beasiawa keluar negeri untuk kuliah," kata Yoga.

Ia berharap jika mereka nanti memilih salah satu kampus harapan mereka akan berkembang. Termasuk agar aktif misalkan ikut konferensi atau lainnya yang bisa mengembangkan kompetensi mereka saat kuliah nanti.

Dikatakan, siswa memang mendapat bimbingan untuk mengikuti itu. Sylvianita Widyawati

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved