Berita Surabaya Hari Ini

Penyebab Goncangan Besar dari Kedalaman 632 Km di Bawah Laut Jawa Terasa di Seluruh Jatim

GEMPA TUBAN - Ini akibat aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Yuli A
dok.ist/BMKG
Berdasarkan data dari BMKG, pusat gempa ada di sisi barat laut Tuban, berkekuatan 6,6 SR, terjadi Pukul 16.55 WIB 

Hasil analisis BMKG menyebutkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur Gatot Soebroto membenarkan terjadinya gempa bumi tepatnya di 70 km barat laut Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur, Jumat (14/4/2023). 

Dalam laporannya ia menjelaskan bahwa gempa terjadi bermagnitudo 6,6 pada kedalaman 632 km dengan lokasi 70 km barat laut Tuban. Gempa terjadi pukul 16.55 WIB. 

Dikatakan Gatot, sejumlah wilayah Jatim merasakan gempa ini dalam bentuk getaran, benda-benda ringan yang bergantung bergoyang, atau ada pula yang merasakan gempa seperti truk sedang berlalu.

“Gempa dirasakan di sejumlah wilayah. Rasanya serupa getaran ringan. Sejumlah wilayah yang merasakan adalah Tuban, Jember, Malang, Banyuwangi, Sidoarjo, Tulungagung, Ponorogo juga Trenggalek,” tegas Gatot.

Selain itu getaran kecil juga sempat dialami di sejumlah wilayah Jombang, Bangkalan, Surabaya, Lamongan, . Bojonegoro, Kota Malang, Probolinggo, Kota Batu, Lumajang, Sampang, Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Pacitan, Blitar, Bondowoso, Magetan, Madiun, Gresik, dan Situbondo.

“Sejauh ini tidak ada dampak dan juga tidak ada korban yang dilaporkan luka ataupun korban jiwa,” tegasnya.

Sementara itu dikatakan Gatot bahwa pihaknya saat ini tengah berkoordinasi untuk menggali apakah ada dampak ataupun korban dari gempa yang terjadi.

Selain itu ia menjelaskan bahwa gempa yang terjadi adalah tektonik. Hasil analisis BMKG menyebutkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun. 

Hingga pukul 17.43 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 1 (satu) kali dengan magnitudo M5,5.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat  ipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved