Nugroho Wisnumurti, Diplomat Hebat Era Soeharto, Berwasiat Dimakamkan di Mangunarsan, Madiun

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Nugroho Wisnumurti, mantan Duta Besar Wakil Tetap RI untuk PBB era Presiden Soeharto, mangkat dalam usia 83 tahun.

Pria kelahiran (23 Maret 1940 itu menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit kanker.

Jenazah diplomat senior tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Khusus di Dusun Mangunarsan, Desa Balerejo Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jumat (9/6/2023) pukul 09.00 WIB. Lokasi peristirahatan terakhir itu tidaklah jauh dari rumah duka.

Isak tangis para pelayat warnai prosesi pemakaman almarhum. Istri mendiang, anak, dan sanak saudara, serta didampingi sejumlah Staf Kementerian Luar Negeri mengantarkan jenazah ke liang lahat.

Usai penguburan jasad, anak tunggalnya, Irawati Wisnumurti, mengatakan, ayahnya mengalami sakit kanker sudah beberapa bulan yang lalu.

"Kami kebumikan di sini atas dasar permintaan beliau (almarhum). Jauh-jauh hari beliau memberikan wasiat kepada kami. Tempat ini merupakan tempat pemakaman keluarga," ujarnya.

Dia menambahkan, Kecamatan Kebonsari begitu dekat di hati almarhum. Sejak turun temurun, sesepuh maupun eyangnya, selalu dimakamkan di Kabupaten Madiun.

"Beliau lahir dan tumbuh besar di Kabupaten Madiun. Sosok almarhum banyak mengajarkan etika kerja yang sangat bagus, kepentingan berbagi kepada masyarakat, dan berbakti dengan negara," ungkapnya.

"Ayah saya seorang duta besar di Geneva, Swiss. Lulus Sarjana Hukum Universitas Indonesia, lalu melanjutkan gelar master di New York Columbia University," imbuhnya.

Almarhum meninggalkan seorang istri, seorang anak dan seorang cucu. Selama masa hidupnya, nama Nugroho Wisnumurti melambung ketika menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB.

"Kami sebagai anak bangga dan bersyukur, beliau ikut terlibat menjaga kedamaian antar negara atau di tingkat internasional," pungkasnya.