BKPM Terima 228 Komitmen Investasi di IKN, Investor Masih Tunggu Pembangunan Infrastruktur Dasar

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah menerima komitmen dari 228 investor yang akan masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Editor: Zainuddin
UB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadia. 

SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah menerima komitmen dari 228 investor yang akan masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bahkan 91 perusahaan sudah kunjungan langsung ke IKN per 31 Mei.

Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia optimistis akan banyak investor yang masuk ke IKN pada Agustus atau September tahun ini.

Bahlil mengklaim investor sangat serius untuk berinvestasi di ibu kota baru tersebut.

Tetapi, investor masih menunggu pembangunan infrastruktur dasar selesai terlebih dahulu.

"Kalau ditanya seberapa serius mereka, nanti. Sekarang sedang dibangun infrastruktur dasar yang dicover APBN. Begitu selesai, baru investasi realnya masuk," tutur Bahlil, Jumat (9/6).

Tapi, Bahlil tidak menyebutkan rincian nilai investasi yang akan masuk.

Bahlil akan memastikan dahulu kepastian investasi tersebut. Saat ini para investor masih memberikan komitmen.

"Saat mereka masuk konstruksi, baru akan kami umumkan. Kementerian Investasi punya satu metodologi, yaitu taken, running, baru kami umumkan. Kalau masih rencana, itu tidak akan kami umumkan," jelasnya.

Bahlil berharap pembangunan infrastruktur dasar segera rampung dalam waktu dekat.

Diharap investasi dari sektor swasta ke IKN segera masuk pada Agustus atau September tahun ini.

Bahlil menambahkan pembangunan IKN akan terus berjalan dengan baik jika pengganti Presiden Joko Widodo sejalan dengan program pembangunan IKN.

"Kalau ditanya apakah yakin? Saya yakin 100 persen bisa berjalan, kecuali pengganti Pak Jokowi tidak sejalan dengan Pak Jokowi. Itu lain cerita lagi," imbuhnya.

Ditargetkan pembangunan IKN rampung pada tahun 2045. Diperkirakan pembangunan IKN menghabiskan dana mencapai Rp 466 triliun.

Perinciannya, dana dari APBN sekitar 20 persen atau Rp 89,4 triliun untuk pembangunan istana negara, kantor pemerintahan, dan infrastruktur dasar.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved