Pahala Salat di Hotel Sama dengan Salat di Masjidil Haram
Salat di hotel bagi jamaah yang sedang berada di Makkah sama dengan melaksanakan salat di Masjidil Haram.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM - Jamaah haji Indonesia utamanya yang lanjut usia dan resiko tinggi (risti) diimbau untuk tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram karena kepentingan kesehatan.
Salat di Masjidil Haram memang memiliki keutamaan yang sangat besar dikarenakan pahalanya bisa dilipatgandakan menjadi 100.000 kali.
Keutamaan tersebut memotivasi jamaah haji untuk bisa melaksanakan salat di masjid tersebut dalam kondisi apapun.
Rasulullah SAW bersabda, “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya. (HR Ahmad)”.
Meskipun demikian agungnya pahala salat di Masjidil Haram, hukum menjalankan salat di masjid haram tetaplah sunah, bukan wajib.
Jamaah yang tidak melaksanakannya tidak berdosa, dan ibadah hajinya tetap dianggap sah. Jamaah yang memiliki keterbatasan seperti lansia, salat berjamaah dapat dilakukan di hotel atau tempat salat terdekat manapun.
Karena, dalam riwayat lain ditegaskan seluruh tanah haram adalah Masjidil Haram. Dalam riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah berkata; "Tanah haram seluruhnya adalah Masjidil Haram."
Dengan demikian, salat di hotel bagi jamaah yang sedang berada di Makkah sama dengan melaksanakan salat di Masjidil Haram.
Dalam hadits qudsi, disebutkan bila seseorang memiliki niat dan tekad yang kuat melaksanakan suatu kebaikan, kemudian batal melaksanakannya karena suatu alasan, maka baginya tetap mendapatkan pahala seperti menjalankannya langsung.
"Dari Ibnu Abbas RA, dari Rasulullah SAW, dari Tuhannya (riwayat hadis qudsi) berkata: Sesungguhnya Allah SWT menulis pahala kebaikan dan dosa kejelekan lalu menjelaskannya”
Terpisah, Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan, untuk beribadah khususnya salat lima waktu, jamaah lansia dan risti dapat memanfaatkan musala hotel atau masjid di sekitar hotel agar terhindar dari kelelahan.
“Salat di musala dan masjid sekitar hotel memiliki keutamaan dan pahala yang sama bila salat di Masjidil Haram. Pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua Tanah Haram, dan semua hotel jamaah haji Indonesia berada di Tanah Haram, sambung Fauzin,” katanya, Selasa (13/06/2023).
Selanjutnya, kata Fauzin, mengingat suhu di Makkah yang cukup panas berkisar 31-42 derajat celcius, bagi jamaah yang akan melaksanakan umrah wajib, sebaiknya tidak memaksakan diri umrah wajib di momen terik siang hari dan momen dengan tingkat kepadatan tinggi di Masjidil Haram, utamanya bersamaan dengan waktu salat berjamaah.
“jamaah yang tiba di Makkah siang hari, sebaiknya tidak memaksakan diri langsung umrah wajib, tapi istirahat terlebih dahulu di hotel,” kata dia.
Selain kondisi Masjidil Haram padat saat shalat, lanjutnya, pada rentang waktu-waktu salat, kondisi terminal bus salawat juga sangat padat oleh jamaah yang datang untuk salat berjamaah di Masjidil Haram dan pulang dari Masjidil Haram setelah berjamaah.
Seluruh Jemaah Haji Kota Batu Telah Tiba, Satu Jemaah Dirujuk Ke Rumah Sakit karena Nyeri Dada |
![]() |
---|
Jamaah Haji Asal Lumajang Melahirkan Bayi laki-laki saat Berada di Tanah Suci |
![]() |
---|
Kondisi Terkini dan Jadwal Kedatangan Jamaah Haji Asal Kota Batu |
![]() |
---|
Jamaah Haji Asal Bantur Kabupaten Malang Meninggal Dunia di Mekkah Akibat Kecelakaan |
![]() |
---|
Bupati Malang Lepas Calon Jemaah Haji ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.