Berita Malang Hari Ini

Mahasiswa UB Malang Dagang Kambing, Biasa Pegang Uang Ratusan Juta

Pada 2022, ada 47 ekor yang terjual. Modal yang dikeluarkan sebanyak Rp 140 an juta. Omzet yang didapat sebanyak Rp 160 juta lebih. 

Penulis: Benni Indo | Editor: Yuli A
azka
Azka Salmansyah (23), mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang yang berdagang kambing. 

Pada 2022, ada 47 ekor yang terjual. Modal yang dikeluarkan sebanyak Rp 140 an juta. Omzet yang didapat sebanyak Rp 160 juta lebih. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Azka Salmansyah (23) memiliki ketertarikan dengan hewan sejak kecil. Keluarganya berlatar belakang peternak.

Ketertarikannya dengan hewan itu mengantarkan ia menjadi mahasiswa peternakan di Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya.


Cerita dimulai pada 2020 saat ia menjadi mahasiswa. Ia ikut bisnis jualan hewan kurban dengan kakak tingkatnya. Di tahun pertamanya menggeluti bisnis tersebut, Azka mengaku sangat senang karena hasil yang ia peroleh.


"Soalnya enak. Selain ini adalah hal yang saya senangi, alhamdulillah hasilnya juga menjanjikan," ujarnya.


Azka adalah anak muda yang mengambil kesempatan berbsnis hewan kurban sejak 2020. Kali ini, tahun ketiganya ia berbisnis. Di tahun ini juga, ia untuk pertama kali berani mengambil keputusan untuk menjalankan bisnis itu sendiri. 


Sebelumnya, ia menjalankan bisnis dengan beberapa teman kuliahnya. Keputusan untuk menjalankan bisnis seorang diri ini bukanlah tanpa perhitungan. Tingginya keuntungan yang didapat dari bisnis jual beli hewan kurban sangat menjanjikan.


"Profitnya sampai Rp 20 sampai Rp 30 juta. Itu sudah bersih dari total 40 kambing," ujarnya berkaca pada pengalaman tahun lalu.


Jumlah itu ia dapatkan hanya dalam waktu 11 hari bekerja. Dua hari untuk membangun kandang dan 9 hari untuk berjualan penuh. Pada 2022, ada 47 ekor yang terjual. Modal yang dikeluarkan sebanyak Rp 140 an juta. Omzet yang didapat sebanyak Rp 160 juta lebih. 


"Kalau sebelum puasa, harga kambing turun. Kalau jelang Idul Adha, harga kambing naik perlahan sampai hari H. Kemudian tiga hari berikutnya turun sampai puasa itu lagi. Kesempatan inilah yang saya ambil untuk jualan," ujarnya.


Dari pengalamannya tahun lalu, tingkat pembelian begitu tinggi. Bahkan ia dan teman-temannya harus menambah stok hewan hingga jumlah totalnya mencapai 60 ekor. Tahun ini pun diperkirakan permintaan juga tinggi karena kondisi pandemi sudah berakhir.


Selama ini, hewan diperoleh dari para petani yang berada di Tumpang, Bululawang, serta Jombang. Berkaca pada pengalaman itu, Azka juga akan mengambil hewan dari para petani. Ia sudah menyiapkan modal uang nilainya lebih dari Rp 100 juta. Rencananya, ia akan menjual 46 ekor kambing pada tahun ini.


"Saya beli dari petani, lalu saya jual kembali. Kalau saya sudah ada petani langganan sehingga harganya stabil," ungkapnya.


Azka memanfaatkan media sosial untuk menjajakan hewan kurban yang ia jual. Akun Instagramnya, @lumbungternak_ rutin mengunggah gambar hewan kurban beserta harganya.


Meskipun bisnis hewan kurban dilakukan setahun sekali, namun pemasaran lewan media sosial sangat efektif karena banyak pembeli yang mengikuti akun instagram @lumbungternak_.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved