Berita Malang Hari Ini
Walikota Malang Melepas Jemaah Calon Haji Kloter Terbesar dari Lapangan Rampal
Suasana penuh haru mewarnai pelepasan jemaah calon haji Kota Malang oleh Walikota Malang, Sutiaji di lapangan Rampal , Minggu (18/6/2023).
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM , MALANG - Suasana penuh haru mewarnai pelepasan jemaah calon haji Kota Malang oleh Walikota Malang, Sutiaji di lapangan Rampal , Minggu (18/6/2023).
Suasana lapangan Rampal sangat ramai dengan kehadiran para pengantar dari anggota keluarga jemaah.
Nampak banyak jemaah melampaikan tangan dengan mata berkaca-kaca serta menangis di dalam bus-bus yang meninggalkan pengantar.
Pada Minggu pagi ini ada pemberangkatan tiga kloter yaitu kloter 70, 71 dan 72.
Menurut Kepala Kemenag Kota Malang Achmad Shampton, total jumlah jemaah calon haji Kota Malang ada 1152 orang dari lima kloter.
"Kemarin, Sabtu (17/6/2023) sudah diberangkatkan sebanyak 32 orang dari kloter 69 di kantor Kemenag Kota Malang," jelas Shampton.
Kloter 70 ada 400 orang, kloter 71 ada 450 orang dan kloter 72 ada 269 orang.
Lalu pada 22 Juni 2022 akan berangkat 30 orang.
Total pemberangkatan jemaah pada Minggu ada 1119 orang.
Jemaah calon haji tertua berusia 95 tahun, warga Jl S Supriadi. Sedang termuda berusia 20 tahun.
"Insyaallah kondisi jemaah calon haji Malang sehat semua. Sebab sebelum berangkat kan harus melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan," katanya.
Ditambahkan Shampton, kloter jemaah calon haji yang berangkat pada 22 Juni 2023 adalah kloter tambahan.
Menurutnya, biasanya jemaah Malang setiap tahun 1040 an. Tahun ini naik jadi 1152 orang.
Pembeda tahun ini adalah tidak ada pendamping buat jemaah calon haji karena menuntaskan antrian.
"Antrian di Indonesia mencapai 5 juta orang. Jangan sampai sama terjadi di Malaysia dimana antrian haji mencapai 100 tahun," tambah dia.
Kepulangan mereka diperkirakan mulai 29 Juli 2023.
Walikota Malang Sutiaji berpesan agar jemaah menjaga kesehatannya selama di tanah suci.
Apalagi ada informasi cuacanya panas atau tidak menentu. "Soal cuaca memang tidak bisa diprediksi disana," jelas Sutiaji.
Maka yang perlu dimantapkan adalah niat, tidak boleh sombong serta dibutuhkan ikhlas.
"Selanjutnya dijaga irama kesehatannya itu penting karena masih kurang 28 hari wukuf. Lakukan umroh wajib dan jangan capek-capek dulu. Umroh-umroh sunah setelah haji saja. Ritme penting," tandasnya.
Salah satu Jemaah calon haji, Budi Hartono menyatakan syukurnya karena akhirnya bisa berangkat haji setelah menunggu 12 tahun.
Kepala SDN Tunjungsekar 1 itu berangkat bersama istrinya.
"Alhamdullilah bisa terpanggil tahun ini dan sesuai jadwal," kata Budi pada suryamalang.com.
Ia merasa senang dan bahagia karena akhirnya bisa berangkat ontime.
Sedang Gatot Haryono, 58, warga Sawojajar 2 Kabupaten Malang berangkat haji setelah menunggu 12 tahun.
"Ada jeda 3 tahun karena ada pandemi Covid 19 dulu," jawab Gatot yang berangkat haji tahun ini bersama istrinya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.