Berita Malang Hari Ini

Pemkab Malang Harap Ritual Bersih Desa Menjadi Destinasi Wisata untuk Pengenalan Aset Budaya

acara ritual bersih desa yang diselenggarakan setiap tahun mampu dikemas secara apik diharapakan dapat mendatangkan wisawatan

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
kegiatan bersih desa di Dusun Jamuran, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Senin (19/6/2023). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang mengharpkan acara ritual bersih desa yang diselenggarakan setiap tahun mampu dikemas secara apik hingga mendatangkan wisawatan untuk memperkenalkan aset budaya. 

Seperti halnya bersih dusun, di Dusun Jamuran, Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir yang dilakukan setiap Senin Legi maupun Kamis Legi pada perhitungan kalender Jawa. 

"Kegiatan bersih desa hampir semua desa ada, kedepannya maunya kita jangan hanya sekedar dikemas biasa. Harus dikembangkan bahwa aset budaya ini juga harus dipromosikan hingga mendatangkan wisatawan," ucap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto.

Dengan adanya wisatawan yang datang, diharapkan Purwoto mampu mengenalkan sesuatu yang unit yang ada di desa. 

Selain itu, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, baik segi pemberdayaan hingga ekonomi. 

"Mereka (wisatawan) datang ke sini, menyaksikan sesuatu yang indah dan unik. Bagi masyarakat sekitar hal ini biasa, tapi bagi orang luar ini sesuatu yang menarik," paparnya. 

Purwoto memaparkan, budaya yang bisa disuguhkan dalam sebuah acara bersih desa seperti, jaranan dan tayuban. Sehingga masyarakat tidak hanya melakukan bersih desa hanya dengan menggelar selamatan. 

Untuk mendukung kegiatan tersebut, pihaknya saat ini tengah menginventarisir kegiatan budaya. 

"Setidaknya jika kita menginventarisir di 2023, maka nanti 2024 sudah mulai tertata sehingga kita membantu mempromosikan event budaya," jelasnya. 

Namun, yang problem bagi Disparbud adalah, kegiatan-kegiatan yang mengusung nilai kebudayaan selalu dilakukan pada bulan Suro. 

Ia berharap di bulan-bulan lainnya event bisa dilaksanakan. Sehingga wisatawan bisa datang kapan saja tanpa menunggu bulan Suro.

Secara terpisah, Kepala Desa Sukodadi, Susilo Wahyudi, mendukung Disparbud untuk menjadikan bersih desa sebagai destinasi wisata.

"Kita sebagai kepala desa hanya mendukung saja," katanya.(isn)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved