Menu Jamaah Haji saat Armina: Mangut Lele, Rendang, dan Bubur Kacang Hijau

Sajian menu nusantara yang akan dihidangkan kepada jamaah haji Indonesia saat puncak haji itu disiapkan oleh Masyariq atau Muassasah. 

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yuli A
galih lintartika
Ada beragam menu, antara lain mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, dan gulai ikan. Selain itu, ada juga sajian bubur kacang hijau, kacang merah, serta ketan hitam. 


Menu makanan siap saji ini diberikan kepada jamaah pada waktu-waktu tertentu. Pertama, makan siang pada 8 Zulhijah. 


Ini bersamaan dengan pergerakan jamaah dari Makkah menuju Arafah. “Dengan menu ini, maka begitu jamaah datang, sudah langsung tersedia makanan,” ujar Subhan.


Kedua, makan siang pada 9 Zulhijjah (saat puncak wukuf). Ini dimaksudkan agar jamaah tidak disibukkan oleh antrian mendapatkan makanan. 


“Dengan mekanan siap saji, maka konsumsi jamaah bisa dibagikan lebih awal. Sehingga, jamaah bisa memanfatkan waktu wukuf untuk beribadah,” sebut Subhan.


Ketiga, makan malam pada 9 Zulhijah, tepatnya pada saat jamaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah. “Pada proses pergerakan seperti ini, dibutuhkan distribusi makanan yang praktis dan mudah disajikan,” ujar Subhan.


Keempat, sarapan pagi pada 10 Zulhijah, saat jamaah baru tiba di Mina. Ini juga dimaksudkan agar begitu jamaah tiba di Mina, sudah ada makanan.


Kelima, makan siang pada saat jamaah akan meninggalkan Mina, baik pada 12 Zulhijah untuk Nafar Awal maupun 13 Zulhijah untuk Nafar Tsani. 


“Di luar jam-jam itu, makanan di Armina akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina,” tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved