Tragedi Tewasnya Mahasiswa Unitri Malang

Wawancara Dengan Rektor Unitri Malang Terkait Mahasiswa Tewas Dikeroyok

Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang Prof Eko Handayanto MSc PhD memberikan penjelasan mengenai mahasiswanya yang meninggal dunia

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang Prof Eko Handayanto MSc PhD, Senin (26/6/2023). 

SURYAMALANG.COM - Usai pertemuan dengan sejumlah pihak di ruang sidang lantai 2, Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang Prof Eko Handayanto MSc PhD memberikan penjelasan mengenai mahasiswanya yang meninggal dunia, Senin (26/6/2023).

Berikut tanya jawab dengan SURYAMALANG.COM (S) dengan Prof Eko Handayanto (R).

S: Hasil pertemuan tadi dengan berbagai pihak, hasilnya apa? Apa ada masukan-masukan?

R: Tadi kami kedatangan dari Kodim, BAIS, Polsek, Polres, Satpol PP. Intinya semua cinta kami, melindungi kami. Kami disarankan lebih banyak berkomunikasi antara dosen, mahasiswa dan masyarakat sekitarnya. Semoga bisa kami tingkatkan. Sebenarnya sudah kami lakukan. Tapi mungkin sempat kendor dan harus dilakukan lagi. Apalagi kami juga berada di kawasan pemukiman warga. Pasti ada yang suka dan tidak. Bahkan pada mahasiswa baru juga selalu kami sampaikan agar menyesuaikan dengan lingkungan.

S: Terkait pertikaian ini bagaimana?

R: Kejadian terutama yang pertikaian itu saya khawatirkan menimbulkan sara. Sebab dari daerah tertentu dengan lainnya. Saya juga tidak tahu siapa pelakunya. Yang jelas, korbannya adalah mahasiswa Unitri. Kami juga berusaha mencari tahu siapa. Apa dari mahasiswa Unitri juga bukan? Atau dari luar Unitri juga belum tahu. Mudah-mudahan segera diketahui siapa pelakunya. Dari polisi juga sedang mencarinya

S:Pak, apa kira-kira ada pelibatan mahasiswa Unitri di kasus pertikaian itu?

R: Kami juga sedang mencari tahu. Kalau ada ya akan kami beri sanksi. Kami juga tidak tahu apakah ini bentrok karena persoalan pribadi atau lainnya. Semoga segera terungkap kasusnya.

S: Apa bantuan yang diberikan pada dua mahasiswa Unitri yang meninggal dunia karena bunuh diri dan pertikaian?

R: Kami antara lain memberikan biaya untuk biaya pemulasaran dan pengiriman jenazah mereka ke NTT. Mahasiswa yang bunuh diri dikirim ke Manggarai dan korban pertikaian ke Sumba. Ini juga kami lakukan dulu saat ada mahasiswa Unitri sakit dan meninggal dunia. Kami bantu mengirimkan jenazahnya kembali ke daerahnya.

S: Dari Unitri apakah ada rencana mengumpulkan mahasiswa pasca kejadian ini?

R: Benar, saya ingin ada pertemuan. Dan sebenarnya kami juga tidak pernah bosan mengingatkan mahasiswa.

S: Semalam ada sweeping dan imbasnya pada permasalahan di kota pasca kejadian itu. Apa ada upaya berkomunikasi dengan mereka?

R: Karena kejadiannya di luar kampus, maka kami tidak tahu siapa mereka. Mereka dari mana juga kurang tahu. Dari kampus mana juga tidak tahu.

S: Atas kejadian ini, apa harapan kampus?

R: Harapan kami, kasus ini terungkap siapa pelakunya. Namun informasinya kan belum ketemu ya. 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved