Berita Malang Hari Ini

Revitalisasi Alun-alun Tugu, Kota Malang, Pekerja Eevakuasi 3 Tempat Duduk

Pekerja mengevakuasi tiga tempat duduk yang terbuat dari batu andesit saat revitalisasi Alun-alun Tugu, Kota Malang.

|
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Tiga tempat duduk yang sempat terpasang di Alun-alun Tugu, Kota Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pekerja mengevakuasi tiga tempat duduk yang terbuat dari batu andesit saat revitalisasi Alun-alun Tugu, Kota Malang.

Tiga tempat duduk tersebut menjadi perhatian publik akhir-akhir ini.

Ada tulisan 'Malang in Memory of', 'Oosterhuis Bapak Tonko', dan 'Johan' serta 'Jon' di tiga tempat duduk itu.

Tiga tempat duduk itu bukan benda cagar budaya. Tapi, tiga tempat duduk itu memiliki ikatan sejarah saat peperangan era kemerdekaan di Kota Malang.

Pemerhati sejarah dan cagar budaya, Tjahjana Indra Kusuma mengatakan tiga tempat duduk itu adalah simbol memorial dari keluarga Oosterhuis Tonko.

Keluarga keturunan Belanda-Timor tersebut merupakan prajurit KNIL di era peperangan kemerdekaan.

Oosterhuis Tonko sempat bertugas di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Kota Malang.

Oosterhuis dan keluarganya pernah menjalani kehidupan di Kota Malang.

"Oosterhuis pernah bertugas di Kalabahi, Waingapu, Cimahi, Surabaya, Samarinda, dan akhirnya ke Kota Malang. Saat di Kota Malang, dia ditempatkan di Batalion Infanteri 8 di Rampal," ujar Tjahjana kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (4/7).

Jepang pernah menangkap anak Oosterhuis, dan menjebloskannya ke Lapas Lowokwaru. Johan meninggal saat masa penahanan.

"Ketika itu, ada pesawat yang terbang rendah di Kota Malang. Lalu Johan menyalakan senter ke arah langit. Dia ditangkap karena ditengarai sebagai mata-mata," ungkapnya.

Anak-anak keluarga Oosterhuis sempat mengenyam pendidikan di Kota Malang. Kemudian, keluarga Oosterhuis pindah ke Belanda.

Tapak sejarah di Kota Malang itulah yang membuat keluarga Oosterhuis sempat kembali ke Malang.

Keluarga minta izin ke Pemkot Malang untuk memasang tiga tempat duduk pada 2016.

"Tempat duduk itu dipasang di Alun-alun Tugu. Posisinya sejajar lurus pada garis imajuner yang menghubungkan Tugu Malang dengan Balai Kota Malang dan Gunung Arjuna," papar Tjahjana.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved